Find Us On Social Media :

Latar Belakang Pemberontakan DI/TII dan Penangkapan Kartosoewirjo

By Mentari DP, Rabu, 17 November 2021 | 12:45 WIB

Latar belakang pemberontakan DI/TII dan penangkapan Kartosoewirjo.

Intisari-Online.com - Bagaimana latar belakang pemberontakan DI/TII dan penangkapan Kartosoewirjo?

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (TII) ini terjadi pada 7 Agustus 1949.

Pemimpin pemberontakan ini sendiri adalah Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.

Baca Juga: Seperti Apa Latar Belakang Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat?

Kartosoewirjo merupakan teman dekat Presiden Soekarno.

Lalu mengapa dia memberontak? Apa latar belakang pemberontakan DI/TII dan penangkapan Kartosoewirjo?

Dilansir dari kompas.com pada Rabu (17/11/2021), ternyata Kartosoewirjo merasa kecewa dan tidak puas atas kemerdekaan Republik Indonesia. 

Menurutnya Indonesia masih berada dibayang-bayang Belanda meski sudah merdeka.

Ketidakpuasan Kartosoewirjo semakin besar tak kalah dia tidak setuju dengan hasil Perjanjian Renville.

Menurutnya, perjanjian itu tidak bisa melindungi warga Jawa Barat.

Baca Juga: Sampai Bentuk Negara Islam, Begini Latar Belakang Pemberontakan DI/TII 

Penolakan Kartosoewirjo dilakukan dengan cara membentuk negara Islam yaitu Negara Islam Indonesia (NII) yang dipimpin oleh dirinya sendiri.

Dia juga membuat angkatan bersenjata untuk NII yang bernama Tentara Islam Indonesia (TII).  

Kehadiran NII lantas berkembang pesat karena Kartosoewirjo didukung wilayah-wilayah yang juga kecewa pada Indonesia.

Sehingga terjadinya pemberontakan DI/TII tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga merambat sampai ke daerah lainnya.  

 

Penangkapan Kartosoewirjo

Melihat pemberontakan DI/TII semakin menyebar ke wilayah Indonesia, pemerintah Indonesia tidak tinggal diam.

Demi menumpas pemberontakan DI/TII itu, pemerintah mengeluarkan peraturan No. 59 Tahun 1958.

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menurunkan pasukan Kodam Siliwangi dan menerapkan taktik Pagar Betis. 

Taktik Pagar Betis merupakan taktik dengan menggunakan tenaga rakyat dengan jumlah ratusan ribu.

Tujuannya untuk mengepung tempat persembunyian DI/TII.

Baca Juga: Latar Belakang Terjadinya Pemberontakan Andi Azis dan Penangkapannya

Selain itu, taktik ini guna mempersempit ruang gerak DI/TII.

Tak hanya Taktik Pagar Betis, Kodam Siliwangi juga melakukan operasi lain bernama Operasi Brata Yudha.

Dan operasi ini berhasil menemukan tempat persembunyian sang pendiri NII, Kartosoewirjo. 

Kartosoewirjo berhasil ditangkap hidu-hidup oleh Letda Suhanda, pemimpin Kompi C Batalyon 328 Kujang II/Siliwangi. 

Tertangkapnya Kartosoewirjo membuat pemberontakan DI/TII di wilayah lain mereda.

Pada akhirnya, mereka semua menyerah.

Baca Juga: Apa Latar Belakang Terjadinya Pemberontakan Andi Azis di Makasar?