Mengapa Dipilih Burung Garuda sebagai Lambang Negara Indonesia? Ada Harapan di Baliknya

Khaerunisa

Penulis

Intisari-Online.com - Mengapa dipilih burung garuda sebagai lambang negara Indonesia?

Dipilihnya burung garuda sebagai lambang negara Indonesia dilakukan setelah perang kemerdekaan Indonesia antara tahun 1945 hingga 1949.

Itu terjadi karena Belanda tidak mau mengakui kedaulatan Indonesia dan tetap ingin berkuasa di bekas jajahannya ini.

Setelah melalui berbagai perundingan, juga melibatkan perlawanan di berbagai daerah, akhirnya dicapai pengakuan kedaulatan oleh Belanda pada 27 Desember 1949.

Baca Juga: Ciri-ciri Negara Agraris dan Mengapa Indonesia Disebut Negara Agraris

Indonesia pun dirasakan perlu memiliki lambang negara, sehingga pada 10 Januari 1950, dibentuklah panitia teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Zonder Porto Folio Sultan Hamid II.

Susunan panitia teknis tersebut di antaranya Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantara, M,A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota.

Panitia tersebut bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku 'Bung Hatta Menjawab' untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono menyampaikan sayembara.

Baca Juga: Tak Perlu Kesulitan Lagi, Ini 6 Cara Mudah Menghilangkan Gulma di Tanaman Secara Permanen

Kemudian,ada dua rancangan lambang negara terbaik yang terpilih, yakni Sultan Hamid II dan M Yamin.

Pada proses selanjutnya, rancangan Sultan Hamid II yang diterima pemerintah dan DPR.

Atas rancangan tersebut, dilakukan dialog intensif antara Sultan Hamid, Presiden RIS Sukarno, dan Perdana Menteri Moh. Hatta untuk penyempurnaan.

Hasilnya, adalah beberapa berubahan untuk menyempurnakan lambang negara rancangan Sultan Hamid II.

Baca Juga: Kala Se-Asia Tenggara Tunduk di Bawah Sumatera, Ternyata Kerajaan Sriwijaya Pernah Memimpin Asia Tenggara, Sosok Orang Tingkok Ini Membeberkan Faktanya

Disepekati untuk mengganti pita yang dicengkeram Garuda yang semula berwarna merah menjadi putih, dan ditambahkan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".

Penyempurnaan lain dilakukan setelah Partai Masyumi keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai, dianggap terlalu bersifat mitologi.

Dengan masukan tersebut, kemudian Sultan Hamid II memperbaiki gambar lambang Garuda, sehingga terbentuk Rajawali Garuda Pancasila.

Setelah selesai diperbaiki kemudian diajukan ke Sukarno dan diserahkan kepada kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai Perdana Menteri.

Baca Juga: Latar Belakang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Mengapa Jadi Pertempuran yang Dibenci Sekutu?

Lambang negara Indonesia yang dikenal sebagai Garuda Pancasila tersebut, pertama kali diresmikan dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat pada 11 Februari 1950.

Sementara itu, pertama kali diperkenalkan kepada khalayak ramai pada 15 Februari 1950 di Hotel Des Indes Jakarta.

Setelah diperkenalkan, lambang negara Indonesia ini masih mengalami sedikit perubahan.

Pada 20 Maret 1950, Presiden Soekarno memerintahkan pelukis istana Dullah untuk melukis kembali rancangan tersebut.

Baca Juga: Raja Majapahit yang Dibenci, Inilah Kisah Jayanegara yang Malah Tewas Dihabisi Pegawai Istimewa Kesayangan Raja

Ketika itu, kepala burung garuda yang sebelumnya gundul diberi penambahan jambul. Selain itu, posisi cakar kaki yang mencengkeram pita dari semula di belakang pita diubah menjadi depan pita.

Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara.

Pemilihan lambang negara Indonesia merupakan proses yang cukup panjang dan ketat.

Lalu, mengapa burung garuda dipilih sebagai lambang negara Indonesia?

Baca Juga: Suara Tembakan Terdengar, Anak-anak Sekolah Panik dan Berlari Keluar, Cerita Orang Timor Leste tentang Tragedi Santa Cruz yang Menewaskan Ratusan Orang di Provinsi Termuda Indonesia Kala Itu

Rupanya, burung garuda memiliki gambaran sikap yang tangguh dan kuat, yang menginspirasi Sukarno untuk menjadikannya sebagai lambang negara.

Menurut cerita kuno zaman dulu, burung Garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu yang merupakan dewa di ajaran agama Hindu.

Dalam mitologi Hindu, burung Garuda diceritakan sangat menyanyangi dan selalu berusaha untuk melindungi sang ibu. Garuda bertarung dengan naga yang menangkap ibunya.

Untuk membebaskan ibunya, Garuda diminta untuk memberikan Amertha Sari, air yang bisa memberika kehidupan abadi. Ia pun lalu berkelana mencari dan akhirnya bertemu dengan Dewa Wisnu.

Baca Juga: Tumbalkan 6 Sejak Digunakan Ken Arok, Terkuak Keris Terkutuk Mpu Gandring Konon Dibuang di Kawasan Ini, Benarkah Sedang Menunggu Pemilik Baru

Dewa Wisnu lalu memberikan amertha sari kapadanya dan selanjutnya Garuda menjadi tunggangannya.

Dengan lambang negara Indonesia adalah burung garuda, diharapkan agar rakyat Indonesia memiliki semangat yang kuat untuk membebaskan ibu pertiwi dari para penjajah.

Itulah mengapa dipilih burung garuda sebagai lambang negara Indonesia.

Burung garuda dianggap sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.

Baca Juga: Disebut Sebagai Puncak Peradaban Indonesia, Ternyata Bendera Kerajaan Majapahit Disebut-sebut Menjadi Insipirasi Negara-negara Ini

(*)

Artikel Terkait