Intisari-Online.com - Seperti diketahui, kawasan Asia Tenggara kini terdiri dari sejumlah negara, Indonesia termasuk satu di antaranya.
Mengingat sejarah, ternyata dahulu kawasan ini pernah tunduk di bawah kerajaan besar yang terkenal di Nusantara.
Kerajaan tersebut ialah Kerajaan Sriwijaya atau Śrīvijaya.
Mendengar Kerajaan Sriwijaya, tentu merupakan nama yang tak asing bagi orang Indonesia.
Sejarah Indonesia memang tak lepas dari sejarah berdirinya kerajaan-kerajaan di masa lalu.
Dalam bahasa sansekerta Sri berarti bercahaya atau gemilang, dan Wijaya berarti kemenangan atau kejayaan, maka nama Sriwijaya bermakna kemenangan yang gilang-gemilang.
Sriwijaya merupakan kerajaan yang banyak memberi pengaruh besar berdirinya Negara-negara di Asia Tenggara di kemudian hari.
Cakupan Asia Tenggara yang dimaksud, khususnya cakupan Nusantara (berdasarkan peta), ini membentang dari Sumatera dan Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Singapura, Semenanjung Malaya (nama lainnya Semenanjung Kra), Thailand, Kamboja, Vietnam Selatan, Kalimanta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Sriwijaya terdiri dari sejumlah pelabuhan yang saling berhubungan di sekitar Selat Malaka.
Wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya pada tahun 686 meliputi bagian selatan Pulau Sumatera, Pulau Bangka Belitung, dan Lampung.
Lokasi ibukota Sriwijaya sendiri berada dekat dengan Kota Palembang, tepatnya di pinggir Sungai Musi.
Puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya dapat diraih pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa.
Kerajaan ini adalah sebuah kerajaan maritim yang mempunyai armada dan aktivitas perdagangan melalui laut yang amat intensif.
Kerajaan Sriwijaya berkembang di abad ke-8 hingga abad ke-12. Diperkirakan masih satu zaman dengan Kerajaan Mataram Hindu.
Mengenai bukti awal keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7 diungkapkan seorang pendeta Tiongkok dari Dinasti Tank, I Tsing.
I Tsing menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan.
Prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya berada pada abad ke-7, yaitu Prasasti Kedukan di Palembang, bertarikh 682.
Dalam perkembangannya, kebesaran Sriwijaya terletak pada aktivitas dan interaksi maritimnya yang sangat kuat. Kekuatan-kekuatan regional seperti India, China, dan Khmer (Kamboja) mendukung kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Kota Kapur disebutkan bahwa Sri Jayansa berhasil melancarkan ekspedisi militer ke Jawa.
Usai berhasil melakukan agresi militer di Tanah Jawa, Sriwijaya mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Baca Juga: Inilah 9 Kategori,Syarat, dan Cara MendaftarAcaraDUDI Awards 2021
Sriwijaya juga berhasil mengendalikan jalur perdagangan maritim di Selat Malaka, Selat Sunda, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, dan Selat Karimata.
Ekspansi militer yang sukses besar di Jawa dan Semenanjung Malaya menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali dua pusat perdagangan utama di Asia Tenggara.
Setelah beberapa abad berkuasa, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11. Pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut karena beberapa peperangan.
Pada tahun 1183, kekuasaan Sriwijaya berada di bawah kendali kerajaan Dharmasraya.
(*)