Find Us On Social Media :

Bisa Jadi Negeri Para Raksasa: Ilmuwan Ini Ungkap Bagaimana Keadaan Bumi Jika Manusia Tak Pernah Ada

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 14 November 2021 | 13:29 WIB

Keadaan Bumi jika manusia tak pernah ada.

Misalnya, alih-alih singa Afrika (Panthera leo), masih akan ada singa gua (Panthera spelaea ), spesies yang sedikit lebih besar yang hidup di Eropa hingga sekitar 12.000 tahun yang lalu.

Sementara itu, Amerika akan menjadi rumah bagi kerabat gajah dan beruang besar, bersama dengan spesies unik, seperti kerabat armadillo seukuran mobil yang disebut Glyptodon dan kungkang tanah raksasa, menurut Faurby.

Hewan besar, seperti gajah, dikenal sebagai megafauna.

Selama zaman es terakhir Pleistosen, (2,6 juta hingga 11.700 tahun yang lalu), dunia kaya akan megafauna, tetapi sebagian besar mati saat zaman es berakhir, atau dalam ribuan tahun sejak itu.

Baca Juga: Giginya Setajam Mata Gergaji, 'Monster Laut' yang Satu Ini Ditemukan di Bawah di Perairan Maroko, Peneliti: 'Keragaman Mosasaurus Hidup di Sini'

Selama satu abad terakhir, para ilmuwan telah memperdebatkan apakah perubahan iklim alami atau aktivitas manusia, seperti perburuan berlebihan, adalah penyebab utama penurunan jumlah hewan besar ini.

Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Nature menyimpulkan bahwa perubahan iklim pada akhirnya memusnahkan mamut berbulu (Mammuthus primigenius) dan megafauna lain yang tinggal di Arktik yang selamat dari akhir Pleistosen, karena iklim yang memanas membuatnya terlalu basah untuk vegetasi yang mereka makan untuk bertahan hidup. 

Namun, manusia memang berburu mamut.

(*)