Find Us On Social Media :

Sampai Bikin Gajah Mada 'Berat Tangan,' Mengapa Kerajaan Majapahit yang Kekuasaannya Membentang hingga Malaysia dan Filipina Gagal Taklukkan Pajajaran?

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 14 November 2021 | 11:34 WIB

Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi yang memerintah Kerajaan Pasundan antara 1482 ? 1521 M.

Konon, Perang Bubat terjadi ketika putri raja Sunda, Dyah Pitaloka, akan menikah dengan Raja Hayam Wuruk.

Pernikahan itu sebenarnya murni hubungan asmara antara Raja Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka.

Namun Gajah Mada mensyaratkan Kerajaan Sunda tunduk di bawah Majapahit.

Rombongan Kerajaan Sunda tentu menolak klaim ini.

Raja Sunda bahkan dikisahkan sampai memaki-maki Gajah Mada.

Akhirnya meletuslah Perang Bubat yang menewaskan banyak korban.

Kerajaan Sunda tetap tidak pernah tunduk oleh Majapahit.

Baca Juga: Buah 'Maja' Belum Ada di Nusantara Kala Raden Wijaya Bangun Kerajaan, Sementara yang Asli Rasanya Manis, Jadi Apa Sebenarnya Arti 'Majapahit'?

Setelah gagal menikahi Dyah Pitaloka, Hayam Wuruk menikah dengan Sri Sudewi yang merupakan putri Wijayarajasa Bhre Wengker.

Dari pernikahan Hayam Wuruk ddan Sri Sudewi, lahirlah Kusumawardhani.

Tahun 1389, Hayam Wuruk meninggal dengan dua anak: Kusumawardhani (yang bersuami Wikramawardhana), serta Wirabhumi yang merupakan anak dari selirnya.

Namun yang menjadi pengganti Hayam Wuruk adalah menantunya, Wikramawardhana.

Setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk tiada, Kerajaan Majapahit terus mengalami kemunduran.

Baca Juga: Kala Kain Ken Dedes Tersingkap Tepat di Hadapan Ken Arok, Hal Aneh Ini Terjadi pada Bagian Tubuh 'Ibu' para Raja Jawa Tersebut

(*)