Find Us On Social Media :

Sepanjang 3.000 Tahun Terobsesi dengan Kecantikan, Ini yang Dilakukan Orang-orang Mesir Kuno agar Terlihat Lebih Indah, Mulai dari Pakaian dengan Bahan Ringan, Hingg Parfum Berbasis Kapur Barus

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 13 November 2021 | 13:20 WIB

Mode pakaian Mesir Kuno, cukup sederhana dengan linen panjang.

Pakaian Mesir Kuno

Pakaian pada hari kerja tidak sama seperti pada hari libur.

Pakaian pria klasik adalah schenti, rok yang terbuat dari kain pendek, ujung  yang bersilangan dimasukkan ke dalam ikat pinggang dan diikat dengan simpul depan.

Saat Kerajaan Lama, para bangsawan memakainya setiap hari, tetapi pria kelas bawah memesannya pada acara-acara khusus, seperti pergi ke kuil, mengunjungi kerabat jauh, atau merayakan akhir panen.

Pada sebuah acara yang membutuhkan keanggunan ekstrem, maka schenti dihias dengan bros atau sepotong kain emas.

Pada akhir Kerajaan Lama dan awal Kerajaan Tengah (dinasti 6 dan 7, abad 24-20 SM), schenti panjang sampai ke betis, dan kadang-kadang ditambah celemek berhias dengan garis-garis horozontal atau vertikal. Jubah pertama juga muncul.

Di Kerajaan Tengah, rok panjang halus ditambahkan di atas rok dan jubah lipit pendek mulai populer.

Kerajaan Baru (1500 SM) secara definitif mengakhiri ketelanjangan batang tubuh, yaitu ditutupi dengan tunik ketat atau lebar, dengan lengan dan lipatannya ditambahkan secara bertahap.

Schenti pun berkembang. Rok menjadi pendek di depan dan memanjang di belakang, bahkan ada yang model kembung. Firaun pun tidak bebas dari kecanggihan baru ini.

Baca Juga: Pantas Dijuluki 'Radikal' dan 'Raja Sesat', Rupanya Ayah Firaun Tutankhamun Diklaim Sebagai Firaun Paling Kejam yang Pernah Ada, Ini Dosa-dosa Masa Lalunya