Find Us On Social Media :

Darah Raja Majapahit Mengalir Deras di Dalam Tubuhnya, Mengapa Raden Patah Justru Mendirikan Kesultanan Islam Demak, Bukan Hindu-Buddha Seperti Leluhurnya?

By May N, Rabu, 10 November 2021 | 17:38 WIB

Masjid Agung Demak, Kampung Kauman, Bintoro, Demak, Jawa Tengah DOK. Dinas Pariwisata Kabupaten Demak

Intisari - Online.com - Indonesia dulunya adalah wilayah Nusantara yang telah menjadi saksi bisu perkembangan dan penyebaran berbagai agama.

Hal ini terlihat dari perkembangan berdirinya berbagai kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan kerajaan Islam di Nusantara.

Kerajaan Islam pertama di Nusantara adalah Samudra Pasai, sedangkan kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Kerajaan Demak.

Berdirinya Kerajaan atau Kesultanan Demak bersamaan ketika masa keruntuhan Kerajaan Hindu di Jawa, Majapahit.

Baca Juga: 'Cleopatra dari Nusantara', Inilah Gayatri Rajapatni Mentor Sang Mahapatih Gajah Mada yang Kejeniusannya Disejajarkan dengan Pemimpin Mesir Tersebut

Runtuhnya Majapahit di awal abad ke-15 menjadi titik balik perkembangan Islam di Nusantara, menjadi momen bersejarah penting.

Mengutip National Geographic Indonesia, Kesultanan Demak berdiri di utara pantai Pulau Jawa yang kala itu masih menjadi wilayah kekuasaan Majapahit.

Walaupun berada di wilayah kekuasaan Majapahit, tapi Kesultanan Demak malah menjadi kerajaan agama Islam pertama di Jawa, hal ini masih menimbulkan banyak pertanyaan.

Pasalnya pendiri Kesultanan Demak disebut-sebut adalah Raden Patah, keturunan Raja Brawijaya, raja dari Majapahit.

Baca Juga: Semua Sejarawan Setuju Jika Perempuan Ini Titisan Batari Durga yang Perkasa, Inilah Ken Dedes yang Jadi 'Ibu' Majapahit dan Tidak Bisa Sembarang Pria Bisa MenyuntingnyaI