Penulis
Intisari-Online.com – Setiap tanggal 10 November setiap tahunnya, kita memperingati Hari Pahlawan.
Biasanya, dari anak sekolah hingga pegawai kantor, selalu memperingati dengan beragam cara, yang dimulai dari Upacara Bendera di sekolah atau instansi pemerintah.
Pada tahun 2021 ini, tanggal 10 November jatuh pada hari Rabu, dengan mengambil tema perayaan adalah ‘Pahlawanku Inspirasiku’.
Bila setiap tahunnya peringatan Hari Pahlawan diadakan dengan mengadakan pawai atau karnaval di jalan-jalan, maka dua tahun belakangan ini hanya dilakukan cukup sederhana mengingat kita masih dalam pandemi Covid-19.
Tidak mengurangi kemeriahan peringatan Hari Pahlawan, Anda dapat menyampaikan ucapan selamat melalui twibbon Hari Pahlawan 2021.
Lalu, apa alasan tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan?
Tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan karena berdasarkan Keputusan Presiden no. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
Keputusan Presiden itu ditandatangani oleh Presiden Soekarno.
Dalam Keputusan Presiden (Keppres) tersebut, terdapat enam hari bersejarah yang dijadikan hari naisonal bukan hari libur, yaitu:
- Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei
- Hari Kebangkitan Nasional, tanggal 20 Mei
- Hari Angkatan Perang, tanggal 5 Oktober
- Hari Sumpah Pemuda, tanggal 28 Oktober
- Hari Pahlawan, tanggal 10 November
- Hari Ibu, tanggal 22 Desember
Memang sih baru ditetapkan sebagai hari nasionalnya pada tahun 1959, tetapi peringatan Hari Pahlawan bahkan sudah ada sebelum tahun tersebut.
Majalah ARSIP edisi 64/Juli-Desember 2014 yang diterbitkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), mencatat bahwa Bung Karno telah menghadiri peringatan Hari Pahlawan pada tahun 1958 di Bali.
Itu berarti terjadi satu tahun sebelum penetapan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Bung Karno pada kesempatan peringatan Hari Pahlawan tersebut memberikan sambutan di hadapan para pemuda dan pelajar yang menghadirinya.
Dalam majalah ARSIP itu juga disebutkan bahwa setiap tanggal 10 November diadakan pawai melintasi jalan-jalan besar di Surabaya, terutama melalui Hotel Oranje atau Hotel Yamato, atau yang sekaran bernama Hotel Majapahit, yang terletak di Jalan Tunjungan, Surabaya.
Karena di tempat itulah bendera Belanda diturunkan oleh para pemuda Surabya, yang kemudian merobek bagian birunya, dan mengereknya kembali sebagai bendera Merah Putih.
Latar belakang penetapan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan
Bukan tanpa alasan bila Presiden Soekarno menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Ini bermula dari tanggal 10 November 1945 yang merupakan tanggal terjadinya pertempuran para pemuda Surabaya dengan tentara Sekutu yang diboncengi oleh Belanda.
Bermula dari kedatangan Tentara Sekutu yang memenangkan Perang Dunia II ke Surabaya pada Oktober 1945 dipimpin oleh Jenderal Mallaby.
Ketika itu kedatangan mereka bermaksud untuk melucuti senjata tentara Jepang yang menyerah kalah pada tentara Sekutu.
Tentara Sekutu yang datang ke Surabaya melakukan aksi seremonial dengan berjalan ke berbagai sudut kota untuk melihat situasi.
Ini yang membuat bentrokan senjata kecil antara tentara Sekutu dengan pemuda Surabaya.
Hingga akhirnya tanggal 30 Oktober, perwira kerajaan Inggris, Jenderal Mallaby, tewas akibat mobil yang ditumpanginya hangus terbakar.
Namun, penyebab tewasnya Jenderal Mallaby hingga saat ini masih menjadi perdebatan.
Banyak sumber yang menyebutkan bahwa Mallaby tewas setelah aksi temba-menembak dengan rakyat Surabaya.
Beberapa sumber lain mengatakan bahwa ia terbunuh akibat granat dari anak buahnya yang berusaha melindunginya.
Granat itu meleset dan malahan mengenai mobil Mallaby, hingga mengakibatkan mayat jenderal Inggris itu tidak dapat dikenali lagi.
Terbunuhnya Mallaby itu memicu kemarahan tentara Sekutu.
Pengganti Mallaby, pada tanggal 9 November 1945 mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya melalui selebaran kertas.
Ultimatum tersebut berisi tuntutan agar rakyat Surabaya menyerahkan semua senjata kepada tentara Sekutu sebelum pukul 06.00 pagi hari berikutnya, tanggal 10 November 1945.
Tentu saja, rakyat Surabaya menolak ultimatum tersebut, hingga terjadilah pertempuran antara kedua belah pihak yang tak terelakkan.
Berlangsung hingga lebih dari tiga minggu, pertempuran antara pejuang Indonesia dan pemuda Surabaya yang digelorakan semangatnya oleh Bung Karno ini memakan ribuan korban jiwa dari pihak Indonesia.
Untuk mengenang para pahlawan Indonesia yang gugur dalam Pertempuran Surabaya itulah maka tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari