Intisari - Online.com -Kecelakaan naas yang menimpa Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Andriansyah, disebabkan karena kelalaian sopir yang mengalami microsleep saat berkendara.
Berkendara memang suatu aktivitas yang harus dilakukan dengan berhati-hati, dan selain memperhatikan kondisi kendaraan Anda, Anda harus selalu berkendara dalam keadaan prima.
Lelah dan kantuk bisa menyebabkan hal buruk terjadi saat Anda berkendara.
Microsleep sendiri terjadi pada pengendara yang kurang tidur atau kelelahan atau terjadi ketika Anda berkendara di jalan raya tanpa hambatan atau tol yang lengang.
Baca Juga: Pantesan Sopir Vanessa Angel Terancam Jadi Tersangka, Simak Pengakuannya dan Kenali Aturan Larangan Penggunaan Handphone Saat Berkendara, Hati-hati Ya
Lantas apa cara mencegah microsleep?
Melansir WebMD, microsleep adalah sesi tidur singkat yang hanya berlangsung kurang dari 30 detik.
Saking singkatnya, sejumlah orang yang mengalami microsleep kerap tidak menyadarinya.
Otak manusia umumnya baru bisa mengingat sesi tidurnya setelah istirahat lelap setelah satu menit.
Baca Juga: Tempat Meregang Nyawa Pasangan Vanessa Angel dan Bibi Ardianyah, Tol di Indonesia Malah Dituding Tidak Aman, Apa Kata PUPR?
Microsleep terjadi ketika Anda memaksakan diri untuk tetap terjaga.
Tanda microsleep saat berkendara bisa Anda kenali, antara lain:
- Tiba-tiba kaget atau terbangun oleh sentakan tubuh dan kepala
- Tidak menyadari apa yang baru terjadi, padahal tidak sedang melamun
- Menguap terus-menerus
- Kelopak mata sangat berat
- Mata berkedip berlebihan
- Tiba-tiba susah memproses informasi atau bingung ketika diajak berkomunikasi
- Arah kemudi tanpa disadari keluar dari jalur
Perlu disadari, microsleep bisa terjadi tanpa menutup mata.
Baca Juga: Menilik Arti 'Tubagus' dalam Nama Tubagus Joddy, Sopir Vannesa Angel, Rupanya Itu Gelar Bangsawan Banten, 2 Orang Pesakitan KPK Ini Juga Punya Gelar yang Sama
Oleh sebab itu jika Anda merasa mengalaminya, segera tepikan kendaraan lalu istirahat sejenak.
Melansir Healthline, AAA Foundation for Traffic Safety memperkirakan sebanyak 16,5 persen kecelakaan fatal di jalan raya disebabkan pengemudi yang mengantuk, termasuk microsleep.
Temuan sejenis disampaikan National Highway Traffic Safety Administration AS. Otoritas setempat menyebutkan, kira-kira 6.000 kecelakaan fatal terjadi setiap tahun karena pengemudi mengantuk.
Microsleep saat berkendara sangat berbahaya bagi pengemudi dan mengancam keselamatan penumpang.
Baca Juga: Beton Pembatas Jalan Bikin Mobil Bibi-Vanessa Remuk, Teknologi yang Digunakan Ridwan Kamil Ini Malah Diklaim Jauh Lebih Aman, Lihat Saja Cara Kerjanya
Pasalnya, ketika mata terpejam selama tiga detik dan kendaraan melaju dengan kecepatan 96 kilometer per jam, kendaraan bisa keluar jalur sampai nyaris 100 meter.
Microsleep bisa saat berkendara bisa sangat berbahaya jika Anda membawa banyak penumpang.
Ada beberapa penyebab microsleep saat berkendara, antara lain:
- Kurang tidur
- Tidur kurang berkualitas, misalkan karena gangguan tidur apnea
- Kondisi jalanan monoton, misalkan di jalan tol yang relatif lengang dan lurus minim kelokan
- Penyakit diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Kegemukan
- Depresi atau gangguan kecemasan
- Efek samping obat tertentu, misalkan antihistamin
- Efek samping penyalahgunaan narkoba dan alkohol
Baca Juga: Selain Kecelakaan Tunggal seperti yang Dialami Vanessa Angel, Ini Daftar Kecelakaan yang Tak Dapat Santunan dari Jasa Raharja
Ada beberapa cara mencegah bahaya microsleep saat berkendara, antara lain:
- Tepikan kendaraan secara berkala sebelum merasa mengantuk, gunakan kesempatan ini untuk menggerakkan badan atau melakukan peregangan
- Istirahat secara berkala ketika Anda harus berkendara jarak jauh, pejamkan mata atau upayakan tidur singkat selama 20 menit sampai 30 menit
- Jika punya kecenderungan microsleep, upayakan jangan berkendara sendirian. Ajak orang lain agar ada teman bicara di sepanjang jalan. Percakapan dapat membangunkan sel otak, mempercepatan pernapasan, dan memompa oksigen ekstra ke aliran darah, sehingga pengendara tidak gampang mengantuk
- 30 menit sebelum berkendara, minum asupan berkafein seperti kopi atau teh
- Apabila ada rencana berkendara jauh, pastikan pengendara tidur berkualitas minimal tujuh jam.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini