Tewuh terkadang dipaksa bekerja 24 jam tanpa tidur dan dengan sedikit makanan.
Kecelakaan maut pertama yang diketahui Tewuh terjadi pada Juli 2020.
Saat itu, dia dan awak kapal nelayan China baru saja menyelesaikan shift 24 jam tanpa tidur.
Mereka sedang makan siang bersama ketika bel berbunyi, memaksa kelompok untuk berhenti makan untuk kembali ke geladak dan menarik jaring.
"Jaring ikan sangat berat karena ada pasir dan ikannya. Saat kami tarik, rantai putus dan jaring ikan jatuh menimpa seorang ABK China bernama Zhou Hsun Wei," kata Tewuh melalui telepon saat di rumah, Sulawesi Utara provinsi, Indonesia.
Jenazah Zhou dibuang ke laut. Lima jam kemudian, tubuh Zhou ditemukan di jaring kapal nelayan lain.
"Kenapa orang baik seperti Zhou harus mati dengan cara seperti itu," kata Tewuh dengan suara tercekat.
"Dia awak Cina yang sangat baik bagi kami orang Indonesia. Zhou sering berbagi makanan dan minuman dengan kami," katanya.
Menurut Tewuh, jasad Zhou awalnya disimpan di lemari es namun kemudian dibuang ke laut.