Intisari-Online.com - ISIS kehilangan dua anggotanya di Mali setelah pertempuran mematikan melawan pasukan Inggris.
Inggris mengkonfirmasi tidak ada korban di antara barisannya dalam pertempuran tersebut.
Di Mali, Afrika Barat, 250 resimen tentara Inggris, bagian dari pasukan PBB yang berkekuatan 16.000 orang, melihat beberapa pejuangnya terdaftar dalam pertempuran melawan dua pejuang ISIS.
Pasukan tersebut bertugas melindungi warga sipil dengan menghalangi dan menghancurkan berbagai kelompok teror Mali.
Wilayah yang dilanda perang itu diserang ISIS di Sahara Besar karena kaum fanatik telah menyerbu kamp-kamp tentara Mali.
Anggota Queen's Dragoon Guards (QDG) mengatakan kepada The Sun bahwa mereka tidak percaya tidak ada yang terluka selama pertarungan.
Pada tanggal 20 Oktober, tepat setelah jam 9 pagi, pasukan mengidentifikasi dua pria bersenjata di atas sepeda motor.
Melansir Express.co.uk, Rabu (3/11/2021), Letnan Ed Dillon, 24, komandan pasukan, mengatakan: “Mereka mencoba melarikan diri dengan sepeda motor mereka tetapi jatuh dan lari ke area pepohonan.”