Thutmose III mendedikasikan dirinya untuk pelatihan militer sementara ibu tirinya adalah firaun, hanya mengambil alih peran penguasa utama ketika Hatshepsut meninggal pada tahun 1458.
Pelatihan militer firaun terbayar dan dia mendapatkan reputasi sebagai seseorang yang jenius militer; ahli Mesir Kuno terkadang menyebutnya sebagai Napoleon dari Mesir.
Thutmose III tidak pernah kalah dalam pertempuran dan eksploitasi militernya membuatnya dihormati rakyatnya dan, bagi banyak orang, status sebagai firaun terbesar yang pernah ada.
5. Amenhotep III (memerintah 1388–1351 SM)
Selama 38 tahun pemerintahan Amenhotep III, ia sebagian besar memimpin Mesir yang damai dan makmur.
Memang, pencapaian Amenhotep III sebagai firaun lebih bersifat budaya dan diplomatik daripada militer.
6. Akhenaten (memerintah 1351–1334 SM)
Putra Amenhotep III, Akhenaten bernama Amenhotep IV saat lahir tetapi mengubah namanya sesuai dengan kepercayaan monoteistik radikalnya.
Baca Juga: Ternyata Begini Latar Belakang Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok