Menariknya, pola pencarian Haiyang Dizhi tetap terbatas pada area selatan blok Tuna dan sejauh 112 kilometer di dalam ZEE Indonesia, secara kasar mengkonfirmasi apa yang mereka yakini sebagai isi dari sembilan garis putus-putus China.
Pakar mengatakan kapal akan mengambil sampel dari dasar laut, mencari minyak dan sumber data lain dan mencoba menentukan apakah topografi dan air yang terhitung dangkal dapat mendukung konstruksi karang buatan.
"Mereka akan mendapatkan informasi berharga," ujar seorang pakar minyak di Jakarta yang familier dengan Natuna dan yakin China telah mengakhiri fase terbaru penelitian mereka.
"Hal itu memberi tahu mereka banyak, tidak hanya dari pandangan sumber tapi juga untuk tujuan militer masa depan."