Penulis
Intisari-Online.com - Rusia dikenal sebagai salah satu negara militer terkuat di dunia.
Rusia hanya kalah dari Amerika Serikat (AS) sebagainegara militer terkuat di dunia dan unggul 1 tingkat di atas China.
Tidak heran apapun sikap Rusia terhadap militer, bisa memicu konflik atau bahkan perang sekalipun.
Namun baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin malahmendeklarasikan perang.
Kepada siapa?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (26/10/2021), Presiden Putin mendadakmendeklarasikan perang terhadap bajak laut.
Ini karenaAngkatan Laut Rusia telah mengusir perompak dari sebuah kapal sipil di lepas pantai Afrika setelah sebuah kapal berbendera bajak laut Panama.
Kapal MSC Lucia dilaporkan ditumpangi oleh sejumlah penyerang yang tidak diketahui di Teluk Guinea, di lepas pantai Nigeria.
Penyitaan kapal MSC Lucia berbendera Panama dihentikan oleh kapal perusak Angkatan Laut Rusia, menurut laporan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada hari Senin bahwa kapal anti-kapal selam, kapal perusak kelas Udaloy Wakil Laksamana Kulakov, menerima sinyal marabahaya dari MSC Lucia saat berlayar ke Teluk Guinea antara Togo dan Kamerun di Afrika Barat.
Pembajak bersenjata dilaporkan mendekati kapal dengan speedboat kecil dan naik saat kru bersembunyi di ruang mesin.
Pemantau maritim, termasuk Dryad Global, mengatakan insiden itu terjadi 86 mil laut barat daya Terminal Agbami.
Lokasi tersebut merupakan bagian dari Lapangan Agbami yang kaya minyak lepas pantai Nigeria.
MSC Lucia, yang dimiliki oleh Mediterranean Shipping Company, gagal melaporkan posisinya di lepas pantai Brass, menurut MarineTraffic.
Berita itu muncul setelah pekan lalu, Presiden Putin mengatakan perkembangan militer Ukraina yang didukung Barat menjadi ancaman bagi Rusia.
Komentar itu menyusul dua hari setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menunjukkan dukungan untuk Kyiv dan mendorong aspirasinya untuk bergabung dengan NATO.
Presiden Putin berbicara kepada wartawan dan pakar Rusia tentang kunjungan Austin ke Ukraina.
Dia mengatakan tidak ada negara ketiga yang memiliki hak untuk memveto keanggotaan NATO.
MalahanPutin berasumsi bahwa mau bergabungnya Ukraine ke NATO karena ingin menyerang Rusia.
Diketahui Rusia dan Ukraina sedang mengalami konflik.
DanAS telah menjadi pendukung paling kuat Ukraina sejak pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014.
Pekan lalu Rusia memutuskan hubungan diplomatik dengan NATO setelah aliansi itu mengusir delapan anggota misinya karena diduga mata-mata.