Melet-melet Sambil Terus Gerakan Tubuh Secara 'Nakal' saat Wawancara, Jurnalis Cantik Ini Sukses Bikin Putin 'Salting', Media Rusia pun Buru-buru Melebelinya Ini

Mentari DP

Editor

Reporter CNBC Hadley Gamble mewawancarai Presiden Rusia Vladimir Putin.
Reporter CNBC Hadley Gamble mewawancarai Presiden Rusia Vladimir Putin.

Intisari-Online.com - Seorang jurnalis dituduhmengalihkan perhatian Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia adalah reporter CNBC Hadley Gamble.

Drama dimulai ketika jurnalis CNBC Hadley Gamble mewawancarai Presiden Rusia Vladimir Putin di atas panggung selama panel Pekan Energi Rusia minggu lalu di Moskow.

Baca Juga: Langsung Bikin Seantero Dunia Jantungan, Korea Utara Mendadak Tembakkan Rudal Balistik ke Perairan Jepang, Diduga Hal Ini yang Jadi Pemicunya

Dilansir darinews.com.au pada Selasa (19/10/2021), pada saat itu, diamendapatkomentar seksis dari Presiden sendiri.

Saat itu, Putin menyiratkan dia (sang jurnalis red) terlalu menarik untuk memahami komentarnya tentang kebijakan gas Rusia.

Bahkan berulang kali menyebutnya sebagai "cantik".

Sekarang, serangkaian simpatisan Putin, termasuk tokoh media Rusia terkemuka, telah meningkatkan seranganseksis terhadap Gamble.

Bahkan menuduhnya sebagai senjata “operasi khusus” Amerika Serikat (AS) yang dirancang untuk mengalihkan perhatian pemimpin dengan pesona femininnya.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Rusia Mendadak Kerahkan Lebih dari 70 Pesawat Tempur Canggihnya, Bikin Joe Biden Langsung Panas Dingin, Perang Sudah Dimulai?

Tuduhan itu seperti balasan ketikaPutin sendiri dituduh dengan sengaja membawa penerjemah yang menarik untuk "mengalihkan perhatian" presiden AS saat itu Donald Trump selama pertemuan puncak 2019.

Pasca kejadian

Setelah wawancara dengan Gamble, pembawa acara 60 Minutes Rusia Olga Skabeeva mengklaim bahwa dia adalah bagian dari “operasi khusus” AS melawan Putin.

"Biarkan saya mengingatkan Anda bahwa baru-baru ini ada skandal besar ketika ternyata Putin membawa penerjemah Daria Boyarskaya ke negosiasinya dengan Donald Trump."

"Lalu sekarang lihat Kamerad Gamble, dia juga cantik," katanya.

“Lihat Megyn Kelly, dia adalah wanita yang dibawa orang Amerika terakhir kali. Dia berambut pirang, kali ini berambut cokelat."

“Mereka berada dalam kategori usia dan berat yang sama. Mereka terus berusaha untuk mendapatkan Putin.”

Outlet media lain, Vesti, bertanya: "Jika Rusia mengirim penerjemah cantik ke presiden Amerika, lalu siapa yang datang dari Amerika Serikat?"

Reporter dan mantan politisi Mikhail Markelov juga menggambarkan Gamble sebagai "senjata rahasia" AS, mengklaim bahwa dia "dikirim" sebagai tanggapan atas penerjemah Putin.

Dan Dmitry Kiselyov mengambil langkah lebih jauh.

Di mana dia mengklaim pada program Vesti Nedeli bahwa Gamble bertindak "tanpa malu-malu", "melemparkan pandangan sedih", dan menggerakkan kakinya dengan menggoda.

“Di Moskow, Hadley mengenakan gaun hitam ketat, mengembang rambutnya yang tergerai, dan mengenakan sepasang sepatu hak tinggi Louboutin yang memanjangkan kaki."

Baca Juga: Amerika Makin Terpuruk,Sudah Nunggak Utang Rp400.000 Triliun, Kini Malah Alami Krisis Besar-besaran, Rusia hingga Iran Ogah Bantu Negara Adidaya Itu

"Hadley Gamble memilih untuk datang menemui presiden tanpa stoking dan dengan tangan terbuka."

"Omong-omong, tentang kakinya. Mereka ditutupi dengan minyak tubuh yang berkilauan, seolah-olah ini bukan tugas kerja," kata pembawa acara.

Dmitry Kiselyov menambahkan bahwa dia mengunakan bagian tubuhnya seperti"menjulurkan lidahnya" dan mengklaim dia "berperilaku berani, secara terbuka memposisikan dirinya sebagai objek seksual".

Apa pendapatGamble sendiri?

Gamble melihat komentar-komentar media Rusia kepadanya dengan tenang.

Bahkan dia mengolok-olok kehebohan itu dalam serangkaian posting media sosial.

Salah satunya, dia membagikan foto kue yang dipesan untuknya oleh teman-temannya, yang menampilkan wajah Putin dan kata-kata "terlalu cantik".

Baca Juga: Bikin Panik Satu Dunia, Setelah Korea Utara, Kini Giliran Rusia yang MendadakTembakkan Rudal Jelajah Sejauh 250 Mil, Benar-benar Bisa Picu Perang Dunia 3!

Artikel Terkait