Find Us On Social Media :

Jengah Lihat China Berulang Kali 'Nyelonong' Masuk Laut Natuna, Pakar Ini Nekat 'Sodorkan' Nelayan untuk Jadi 'Tameng' Indonesia Dibanding Militer, Kok Bisa?

By May N, Senin, 25 Oktober 2021 | 12:07 WIB

Kapal Perang China Mondar-mandir di Laut Natuna, Ada Apa?

"Pertama, Indonesia harus meningkatkan kehadiran kapal nelayan di Laut Natuna. Namun, sebagian besar nelayan lokal di Natuna kebanyakan beroperasi skala kecil, berlayar 200 mil laut di ZEE tetap menjadi tantangan.

"Indonesia perlu diakui sudah mencoba mengirimkan kapal nelayan besar dari Jawa untuk menangkap ikan di Laut Natuna Utara. Namun, tampaknya rencana ini menciptakan ketegangan dengan nelayan lokal Natuna. Itulah sebabnya akan lebih baik bagi pemerintah mendukung dan memfasilitasi nelayan lokal Natuna dengan kapal-kapal besar untuk dipakai di ZEE."

Ada alasan mengapa Aristyo berpendapat demikian.

Dosen Universitas Indonesia itu menyebut aktivitas menangkap ikan skala industri akan meningkatkan aktivitas Indonesia di Natuna, sehingga Indonesia perlu membangun industri perikanan di wilayah penuh sengketa tersebut.

Baca Juga: Sampai Bikin Nelayan Ketakutan dan Rakyat Ketar-ketir Usai Laut dan Server 'Diacak-acak' China, Pemerintah Indonesia Justru dengan PD Minta Masyarakatnya Tenang dengan Alasan Ini

Ia juga menjelaskan pemerintah seharusnya mempertimbangkan mendukung nelayan lokal untuk memperluas pasar ke luar negeri.

Selanjutnya ia sebut industri modern dengan teknologi lebih canggih akan meningkatkan kapasitas ekspor wilayah dan menciptakan pekerjaan bagi warga lokal.

Langkah kedua, menurutnya adalah Indonesia seharusnya mempertimbangkan mengeksploitasi potensi besar Natuna untuk wisata maritim, mengingat pantai-pantai Natuna yang indah dan pemandangan yang spektakuler.

Di bawah Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno, Indonesia sedang mencoba memulihkan sektor wisata yang lumpuh karena Covid-19.

Baca Juga: China Bertingkah Agresif Seiring Memanasnya Laut China Selatan, Terungkap Susi Pudjiastuti Pernah Terima Surat 'Ancaman Mengerikan' dengan Cap Kedutaan Besar China