Intisari-Online.com - China telah melakukan uji dua senjata hipersonik dalam beberapa bulan terakhir.
Hal itu memicu kekhawatiran di kalangan pejabat pertahanan AS.
Bagaimana tidak? Langkah China ini sekaligus menunjukkan bahwa Beijing telah membuat kemajuan luar biasa di bidang senjata penghancur sistem pertahanan rudal.
Satu tes khususnya, yang dilakukan pada 27 Juli, telah menarik minat para ilmuwan pemerintah AS.
Melansir Financial Times, Jumat (22/10/2021), China meluncurkan roket Long March yang menggunakan sistem untuk mendorong glider berkemampuan nuklir yang sangat bermanuver ke orbit.
Kemampuan itu membuatnya mampu melaju menuju targetnya dengan kecepatan lima kali atau lebih kecepatan suara.
Apa teknologi di balik uji senjata China?
Selama perang dingin, Uni Soviet mengembangkan sistem pemboman orbital yang dapat membawa senjata nuklir ke orbit pada lintasan yang lebih rendah daripada rudal balistik lintasan tetap tradisional.