Rudal Hipersonik Pembawa Nuklirnya Konon Bisa Serang Negara Manapun, China Akhirnya Angkat Suara, Bukannya Marah Karena Merasa Terpojok Justru Beri Pernyataan Begini

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - China dituduh telahmenguji rudal hipersonik pada awal tahun secara diam-diam.

Sikap China itu lantas membuat negara lainnya khawatir.

Apalagi rudal hipersonik China itu bisa menyerang negara mana pun dari luar angkasa tanpa ketahuan.

Baca Juga: Sempat Bikin Geger Dunia Karena Kepergok Tabrakan di Laut China Selatan, Terkuak Ternyata Kru Kapal Selam Amerika Harus Alami Hal Berat Ini Usai Alami Kecelakaan

Dan efeknya bisa sangat mematikan.

Sebab rudak hipersonik itu membawa senjata nuklir.

Sebelumnya, sebuah laporan di Financial Times(FT) menyatakan bahwa pengembangan rudal hipersonik di China telah membuat Amerika Serikat (AS) lengah.

Laporan itu, yang mencakup akun dari lima sumber yang tidak disebutkan namanya, mengklaim roket orbit rendah diluncurkan awal tahun ini.

Selama misi uji yang dilaporkan, rudal hipersonik dikatakan nyaris meleset dari target akhirnya sekitar dua lusin mil.

Baca Juga: Dunia Jangan Terkecoh dengan Bualan China Soal Krisis Evergrande, RupanyaProperti di Seantero Negeri Tirai Bambu Sudah Kadung Terkena 'Wabah Kota Hantu'

Namun China langsung menolak laporanbahwa mereka menguji rudal hipersonik awal tahun ini.

Sebaliknya negeri Panda itumengklaim telah melakukan "tes rutin" untuk teknologi baru.

Menurut BBC, juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers pada hari Senin bahwa Beijing melakukan tes pada teknologi pesawat ruang angkasa pada bulan Juli.

"Ini bukan rudal, ini adalah pesawat ruang angkasa," kata Zhao Lijian seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (19/10/2021).

"Ini sangat penting untuk mengurangi biaya penggunaan pesawat ruang angkasa."

Zhao menambahkan: "China akan bekerja sama dengan negara-negara lain di dunia untuk penggunaan ruang angkasa secara damai dan keuntungan umat manusia."

Juru bicara China pun menolak semua laporan FT.

Mengingat FT merupakan sebuah jaringan berita AS dan orang pertama yang mengklaim peluncuran pesawat ruang angkasa itu terkait dengan pengembangan rudal hipersonik.

ABC News melaporkan program luar angkasa China dijalankan oleh militernya dan terkait erat dengan agendanya untuk membangun rudal hipersonik dan teknologi lain yang dapat mengubah keseimbangan kekuatan dengan Amerika Serikat.

Duta besar perlucutan senjata Washington Robert Wood menanggapi laporan rudal hipersonik dengan mengatakan dia "sangat prihatin".

Baca Juga: Nikahi Putri Bill Gates Secara Islam, Pesta PernikahanJennifer Gates danNayel Nassar Telan BiayaRp28 Miliar, ProfesiPria Mesir Itu LangsungJadiSorotan

Sebab ketika Beijing melakukan uji coba, justu AS telah menahan diri dari mengejar teknologi tersebut untuk militer.

"Kami hanya tidak tahu bagaimana kami dapat bertahan melawan teknologi itu, begitu juga China, juga Rusia," kata Wood saat di Janewa, Swiss.

Di Asia, Jepang melaporkan hal yang sama tentang China.

Menurut ABC News, Kepala Sekretaris Kabinet Tokyo Hirokazu Matsuno mengatakan Jepang akan meningkatkan pertahanannya terhadap ancaman udara apa pun.

“Aktivitas militer China yang berkembang pesat dan meningkat di laut dan wilayah udara telah menjadi perhatian keamanan yang kuat bagi kawasan itu termasuk Jepang dan masyarakat internasional,” katanya.

Meskipun China telah membantah peluncuran ini adalah rudal hipersonik, tampaknya meluncurkan roket serupa pada tampilan militer baru-baru ini.

Ini berarti China, Amerika Serikat, Rusia, Korea Utara, dan sekitar empat negara lain sedang mengerjakan teknologi tersebut.

Baru bulan lalu, Pyongyang mengungkapkan Korea Utara telah berhasil menguji coba rudal hipersonik baru.

Baca Juga: China Langsung Bikin Satu Dunia Jantungan, Mendadak Negeri Panda Uji Coba Rudal Hipersonik Berkemampuan Nuklir, Bisa Serang Negara Mana Saja di Bumi dari Luar Angkasa!

Artikel Terkait