Anggota ekspedisinya kemudian kulitnya mengeriput kemudian meninggal, membuat mitos kutukan semakin kuat.
Namun arkeolog dan ilmuwan sekarang mengatakan mereka kemungkinan terkena paparan debu dan bakteri yang disimpan dalam makam yang tertutup.
Arkeolog Mesir, Zahi Hawass, menyangkal rumor tersebut.
"Sebelum mumi-mumi berjalan di jalanan Kairo sudah ada hal-hal terjadi di Mesir: kapal di Terusan Suez, juga kecelakaan kereta dan sebuah bangunan runtuh. Semua orang mengatakan ini adalah kutukan dari mumi, tapi aku berkatan tidak adak kutukan dari mumi," ujarnya dikutip dari NBC.
"Kutukan bagus untuk TV, untuk film dan koran, tapi itu tidak benar, tidak ada kutukan sama sekali."
Alih-alih kutukan, Hawass mengatakan warga lokal dan turis asing bisa melihat "rahasia" dari masing-masing mumi ketika mereka dipajang.
"Parade ini sangat penting tidak hanya untuk Mesir tapi juga untuk seluruh dunia karena 22 raja akan berjalan di jalanan Kairo seperti sihir," tambahnya.
Para arkeolog menemukan mumi dalam dua kali penggalian di tahun 1881 dan 1898 di kompleks kuil kamar mayat Deir Al Bahari di Luxor dan di Valley of the Kings.