Find Us On Social Media :

Jenderal Angkatan Darat Ini Bunuh Diri Mengetahui PLA Semakin Dekat selama Krisis Selat Taiwan, Benarkah Presiden Amerika Serikat ke-34 Eisenhower sampai Ancam China dengan Penghancuran Nuklir?

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 18 Oktober 2021 | 14:36 WIB

Pertepmuran di Pulau Yijiangshan

Kejadian ini dikenal sebagai Krisis Selat Taiwan Pertama.

Pada 14 November, empat kapal torpedo PLA menyerang dan menenggelamkan kapal perusak KMT Tai-Ping pada malam hari.

Kemudian, Il-10 Sturmovikbombaer dari Angkatan Udara Angkatan Laut PLA menenggelamkan Kapal Pendarat (Tank) Zhongquan di Pelabuhan Dachen. Kontrol laut telah bergeser dari KMT ke PLA.

PLA ingin merebut Kepulauan Dachen.

Baca Juga: Biasa Tahu Segala Informasi Rahasia Negara Lain, Intelijen AS Terkesiap saat Tahu China Luncurkan Senjata yang Mampu Bodohi Sistem Pertahanan Rudalnya Ini

Namun, Kepulauan Yijangshan menghalangi.

Bersama-sama, kedua pulau itu hanya dua pertiga dari satu mil persegi, tetapi mereka menahan lebih dari 1.000 pasukan KMT dari Kelompok Serangan Kedua dan Keempat dan Skuadron Keempat, dengan lebih dari 100 penempatan senapan mesin dan enam puluh senjata di Brigade Auxiliary Keempat.

Pada 16 Desember 1955, Jenderal Zhang Aiping meyakinkan Beijing bahwa dia bisa merebut pulau-pulau itu dengan serangan amfibi.

Pada tanggal 18 Desember pukul 8:00 pagi, lima puluh empat pesawat serang Il-10 dan pembom bermesin ganda Tu-2, dengan delapan belas pejuang La-11 sebagai pengawal, mengebom markas garnisun KMT dan posisi artileri.

Baca Juga: Pantas Sosok Anti-China Ini Tiba-tiba Berpaling Sampai Berani Sebut Australia Kini Hanya Bidak Catur Mainan AS, Terungkap Kondisi Lemah Negeri Kanguru di Bawah AUKUS