Find Us On Social Media :

Tak Berkedip Awasi Iran tapi Justru Tutup Mata pada Israel, Badan Atom Internasional Keceplosan Ungkap Cara Culas Negeri Zionis Bisa Bebas Kembangkan Nuklir Tanpa Takut Diawasi

By Tatik Ariyani, Minggu, 17 Oktober 2021 | 17:41 WIB

(ilustrasi) Kolase senjata nuklir Iran dan fasilitas reaktor nuklir Natanz

Intisari-Online.com - Meski telah menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi (NPT), Iran diawasi dengan sangat ketat atas program nuklir yang dikembangkan negara tersebut.

Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir adalah suatu perjanjian yang ditandatangani pada 1 Juli 1968 yang membatasi kepemilikan senjata nuklir.

Namun, sementara Iran diawasi ketat, Israel justru dibiarkan leluasa kembangkan program nuklirnya tanpa takut diawasi.

Utusan Teheran untuk IAEA menulis tweet yang mengabaikan program nuklir yang diklaim Israel 'mengirim pesan negatif' kepada anggota NPT.

Baca Juga: Sempat Gegerkan Dunia Bahwa Australia Bakal Miliki Kapal Selam Nuklir, Amerika Malah Kecolongan, Data Rahasia Ini Dijual Insiyurnya Sendiri dan Diduga Dibeli oleh Negara Ini

Iran pada hari Jumat dengan tajam mengkritik Badan Energi Atom Internasional PBB karena terus mengawasi Republik Islam itu.

Di sisi lain, mereka mengabaikan program nuklir yang dicurigai, yang dikembangkan musuh bebuyutannya, Israel.

Melansir The Times of Israel, Jumat (17/10/2021), Israel secara luas diyakini sebagai satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah.

Baca Juga: Kedengarannya Halu, Tetapi Kisah Ini Diceritakan Oleh Perwira Militer AS, Konon Alien Pernah Nyaris Memicu Perang Dunia III Sederet Fakta Militer AS dengan Makhluk Luar Angkasa Ini Pun Mulai Terkuak

Namun, Israel telah lama menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal memiliki senjata semacam itu.

Tidak seperti Iran, Israel tidak turut menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi.

"Diam dan lalai tentang program nuklir Israel mengirimkan pesan negatif kepada anggota NPT," begitu bunyi tweet Kazem Gharibabadi, duta besar Iran untuk badan PBB.

Menjadi pihak yang menandatangani NPT berarti "menerima verifikasi yang kuat," sementara berada di luar itu berarti "bebas dari kewajiban dan kritik apa pun, dan bahkan [mendapat] penghargaan," tulisnya. “Apa keuntungan menjadi anggota NPT dan mengimplementasikan sepenuhnya kerangka pengaman lembaga?”

Gharibabadi bereaksi terhadap wawancara yang diberikan oleh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi kepada Energy Intelligence awal bulan ini.

Ditanya mengapa IAEA begitu fokus pada program nuklir Iran tetapi tidak pada Israel, Grossi menjawab: “Hubungan kami dengan Israel didasarkan pada hubungan yang Anda miliki dengan negara yang bukan merupakan pihak dalam NPT.”

Baca Juga: Pantas Sosok Anti-China Ini Tiba-tiba Berpaling Sampai Berani Sebut Australia Kini Hanya Bidak Catur Mainan AS, Terungkap Kondisi Lemah Negeri Kanguru di Bawah AUKUS

Iran telah menjadi salah satu pihak yang menandatangani NPT sejak tahun 1970, tahun mulai berlakunya, dan selalu menyangkal memiliki ambisi untuk memperoleh atau memproduksi bom atom.

Namun Israel, yang tidak pernah menandatangani perjanjian itu, telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka akan melakukan apa pun untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

NPT menyerukan kepada negara-negara "untuk mencapai penghentian perlombaan senjata nuklir dan untuk melakukan langkah-langkah ke arah perlucutan senjata nuklir."