Find Us On Social Media :

Mirip dengan Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Proyek China di Negara Tetangga Ini Disebut-sebut Mengancam Anggaran Negara, Jebakan Utang China Begitu Mulus

By May N, Sabtu, 16 Oktober 2021 | 11:54 WIB

Promosi kereta api cepat China-Laos yang beredar di Facebook negara Laos

Namun bagian dari Laos pun juga ditutup sebagian dengan pinjaman dari China.

China tanpa ampun menagih Laos, walaupun ekonomi Laos sebesar USD 20 miliar dibebani kira-kira USD 12,6 miliar di utang luar negerinya, termasuk USD 5,9 miliar yang didapat dari meminjam China untuk jalur kereta dan proyek lainnya.

Fitch Ratings menggambarkan pembayaran ulang utang luar Laos sebagai "menantang" dalam laporan 9 Agustus dengan sekitar USD 422 juta untuk sisa tahun 2021 "dan kurang lebih USD 1.16 miliar untuk tenggat waktu antara 2022 dan 2025."

Untuk memenuhi persyaratan tanpa harus berutang lagi, dan kemungkinan besar dari China, akan lebih dari "tantangan", ujar laporan Fitch Ratings.

Baca Juga: Sering Sebut China Tidak Selevel dengan Mereka, Siapa Sangka Justru Segini Banyak Utang Amerika ke China, Benarkah Negeri Paman Sam Sudah Terperosok dalam Jebakan Utang China?

Kekhawatiran meningkat jika Laos akan segera tenggelam dalam utang yang mereka tidak bisa lunasi dan menjadi korban dalam jebakan utang China.

Tidak bisa membayar dalam mata uang mereka, Laos telah menggunakan cara melunasi utang ke China melalui pertukaran uang ke ekuitas.

September tahun lalu, Vientiane memberikan kontrol besar untuk perusahaan utilitas negara yang penuh utang, Electricite du Laos, kepada China Southern Power Grid Co untuk menutupi utang mereka.

Laporan mencatat saat itu artinya perusahaan listrik nasional Laos secara de fakto dikuasai oleh perusahaan milik negara China.

Baca Juga: Bak 'Mencekik' Negara Miskin Afrika Secara Perlahan, Jebakan Utang China Rupanya Punya Maksud Terselubung Terhadap Negara-negara Saingannya Ini