Find Us On Social Media :

Kisah Tragis Putri Ka'iulani Memperjuangkan Kerajaan Terakhir Hawaii, Kematiannya di Usia 23 Tahun Terasa Seperti Pukulan Palu Godam Bagi Semua Orang

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 14 Oktober 2021 | 14:41 WIB

Pada masa ini Ka'iulani harus menyelesaikan pendidikannya di Inggris.

Pada saat yang sama, bisnis barang kering Cleghorn sedang mengalami kesulitan, dan Raja Kalākaua terus-menerus berada di tengah kontroversi saat ia menunjuk satu demi satu oportunis Barat ke posisi politik penting. 

Sebagai tanggapan, sekelompok baron gula Hawaii dan Amerika memobilisasi milisi melawan dia yang dikenal sebagai Senapan Honolulu.

Senapan Honolulu memaksa Kalākaua untuk menandatangani sebagian besar kekuasaannya dalam sebuah konstitusi baru, meskipun penduduk asli Hawaii dengan sepenuh hati menolaknya. 

Baca Juga: Kisah Madame de Montespan, Wanita Simpanan Raja Louis XIV yang Tega Selingkuhi Suaminya Demi Kehidupan Mewah Kerajaan

Raja menghabiskan sisa tahun di atas takhta sebagai boneka, dan selama perjalanan tahun 1890 ke San Francisco, ia meninggal karena penyakit Bright pada usia 54.

Pendirian Terakhir Ka'iulani dan Perjuangannya untuk Kerajaan Hawaii

Di Inggris, wali Ka'iulani, Theophilus Davies, menyarankannya untuk mengunjungi Amerika Serikat untuk memohon pemulihan monarki.

Di tengah rumor perang dengan Spanyol pada November 1897, Ka'iulani kembali ke rumah untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.

Baca Juga: Saking Bengisnya hingga Dirikan Penjara 'Neraka Ashoka', Akhir Hidup Raja Ashoka yang Bunuh 99 Saudaranya Demi Takhta Itu Justru Tak Terduga-duga