Find Us On Social Media :

Kisah Tragis Putri Ka'iulani Memperjuangkan Kerajaan Terakhir Hawaii, Kematiannya di Usia 23 Tahun Terasa Seperti Pukulan Palu Godam Bagi Semua Orang

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 14 Oktober 2021 | 14:41 WIB

Intisari-Online.com - Selama seabad setelah kematiannya pada usia 23 tahun, Putri Ka'iulani dikenang karena membela Hawaii tanpa pamrih.

Pada saat Putri Hawaii Ka'iulani lahir pada tahun 1875, Hawaii adalah negara yang sangat berbeda dari satu abad sebelumnya. 

Dalam serangkaian pertempuran yang brilian, leluhurnya Kamehameha I telah memimpin ribuan pasukan menuju kemenangan atas kumpulan kerajaan kecil untuk membentuk Kerajaan Hawaii.

Tapi dekade berikutnya, terjadi revolusi sosial, politik, dan ekonomi, dengan agama Kristen menjadi agama dominan di kepulauan itu.

Baca Juga: Pemberontakan 'Raja Matahari dengan Kekuatan Indra' Pho Khun Bang Klang Hao, Penguasa Pertama Kerajaan Sukhotai hingga Melahirkan Thailand Sekarang

Ayah Ka'iulani, Archibald Scott Cleghorn, tiba di Honolulu pada tahun 1851 dan membangun kerajaan dagang kecil dan sepenuhnya tertanam dalam masyarakat Hawaii.

Empat tahun kemudian, ia mendukung klaim saudara laki-lakinya Kalākaua atas takhta, sehingga pada saat kelahirannya, Ka'iulani sudah menjadi pewaris Wangsa Kalākaua.

Ka'iulani kemudian dibesarkan dengan pendidikan gaya Barat.

Krisis Konstitusi Hawaii Menyebabkan Kerusuhan

Baca Juga: Hammurabi: Raja Babilonia Kuno Termahsyur yang Dikenal sebagai Pembangun Sekaligus Penakluk, Biasa Terapkan 'Taktik Licik yang Cerdas' Ini untuk Bangun Kekuasaannya