Find Us On Social Media :

Sudah Bangun Sekolah, Rumah Sakit, sampai Masjid, Negeri Ini Malah Difitnah Sebagai Penjajah oleh Presiden Prancis...

By May N, Rabu, 13 Oktober 2021 | 06:00 WIB

Ilustrasi tentara Kekaisaran Ottoman

Buku tersebut mengatakan mengenai bangsa Arab ketika mereka menaklukan Spanyol, termasuk Aljazair: "Mereka mengabdikan diri mereka ke pembelajaran ilmu pengetahuan dan seni, penerjemahan buku-buku Yunani dan Latin ke dalam bahasa Arab dan pendirian universitas yang tetap menjadi satu-satunya budaya milik pengungsi di Eropa untuk waktu yang lama."

Selama waktu itu, Perancis bahkan tenggelam dalam kegelapan yang pekat.

Dalloul beranggapan Macron memiliki pengetahuan kurang mengenai sejarah negaranya.

Menurutnya, Macron tidak ingat, atau bahkan secara bebas berharap lupa, jika Aljazair, di bawah komando penguasa Ottoman, Laksamana Barbaros Hayreddin Pasa, melindungi raja Perancis, Francis I, untuk mempertahankan stabilitas kerajaan Perancis dan Henry II, sama halnya dengan Charles V melawan invasi Spanyol.

Baca Juga: Benar-benar Mati Syahid dalam Perang, Inilah Sultan Murad I Penguasa Takhta Ottoman yang Perkasa: 'Korbankan Saya untuk Orang-orang Muslim Ini'

Macron juga mengatakan: "Ada kolonisasi sebelumnya. Saya puas melihat kemampuan Turki untuk membuat orang-orang sepenuhnya lupa peran mereka di Aljazair dan dominasi yang telah mereka latih, dan untuk menjelaskan jika kami hanyalah satu-satunya kolonial. Itu hebat, para warga Aljazair percaya akan itu."

Macron tidak paham jika ada negara kolonial sebelumnya di Aljazair, tapi bukan Turki.

Macron juga tampaknya tidak paham perbedaan antara Turki dan Kekaisaran Ottoman.

Memang ada kolonisasi sebelum Perancis di Aljazair, tapi Kekaisaran Ottoman yang disebut Macron sebagai Turki, membebaskan Aljazair dari kolonisasi Spanyol dan mengembalikan negar aMuslim ke dalam payung persatuan Islam di bawah Kesultanan Ottoman.

Baca Juga: Tersemat dengan Mantap di Dada, Lambang Bulan Bintang di Klub Bola Ini Jadi Simbol 'Utang Nyawa' Rakyat Irlandia pada Kekaisaran Turki, Terjadi Setelah Disengsarakan Raja Inggris