Intisari-online.com - China dikenal memiliki banyak perusahaan internasional, yang memberikan investasi di negara manapun.
Kesepakatan investasi dengan China pada umumnya diterima banyak negara dengan harapan memberikan manfaat.
Termasuk dua negara miskin di Afrika ini yang justru menjadi korban proyek investasi China.
Kesepakatan investasi China untuk membangun infrastruktur dengan imbalan hak penambangan di Afrika justru dipertanyakan.
Karena keuntungan yang didapat belum seperti yang diharapkan oleh negara-negara Afrika.
Republik Demokratik Kongo, Presiden Felix Tshisekedi baru-baru ini memerintahkan negosiasi ulang kesepakatan senilai 6 miliar dollar AS dengan sebuah perusahaan China untuk pertambangan tembaga dan kobalt.
Republik Demokratik Kongo percaya bahwa negara tersebut belum mendapat manfaat seperti yang diharapkan dari perjanjian tersebut.
Sebaliknya, perusahaan China mengatakan telah membangun sejumlah proyek di negara Afrika tengah itu meskipun mengalami kesulitan, seperti kekurangan listrik.