Pada 2019, ia secara langsung mengancam akan menggunakan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendali Beijing.
Tak akan tinggal diam, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengungkapkan bahwa Taiwan akan terus meningkatkan pertahanannya.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pemerintahnya tidak akan bertindak gegabah, tetapi juga tidak tunduk pada tekanan dari China dan akan terus memperkuat pertahanan pulau itu untuk melindungi cara hidup demokratisnya.
Taiwan akan “terus meningkatkan pertahanan nasional kami dan menunjukkan tekad kami untuk membela diri untuk memastikan bahwa tidak ada yang dapat memaksa Taiwan untuk mengambil jalan yang telah ditetapkan China untuk kami,” katanya.
“Ini karena jalan yang telah ditetapkan China tidak menawarkan cara hidup yang bebas dan demokratis bagi Taiwan, atau kedaulatan bagi 23 juta orang kami," lanjutnya.
Tanggapan keras itu dinyatakan Tsai dalam pidatonya di luar kantor kepresidenan pada hari Minggu, sehari setelah pidato Presiden China Xi Jinping menyinggung rencana penyatuan kembali China.
Seperti diketahui, China dan Taiwan memiliki klaimnya masing-masing, di mana China mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayah negara tersebut, sementara Taiwan terus mempertahankan klaimnya sebagai negara berdaulat.
Taiwan adalah pulau yang diatur secara demokratis yang terletak sekitar 161 kilometer (100 mil) di lepas pantai daratan Tiongkok.