Tak Gentar Hadapi China yang Makin Bertekad Eksekusi Rencananya, Begini Reaksi Presiden Taiwan Tanggapi Pernyataan Xi Jinping

Khaerunisa

Penulis

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.

Intisari-Online.com - Rencana penyatuan kembali China sudah sering dinyatakan oleh Negeri Panda, tetapi baru-baru ini Presiden China Xi Jinping kembali membahasnya dalam pidatonya ketika memperingati 110 tahun Revolusi Xinhai (1911).

Melansir Aljazeera, Presiden China Xi Jinping berjanji pada hari Sabtu (9/10/2021) untuk mewujudkan “penyatuan kembali” damai dengan Taiwan, meski tidak secara langsung menyebutkan penggunaan kekuatan.

Berbicara di Balai Agung Rakyat Beijing, Xi mengatakan orang-orang China memiliki “tradisi mulia” dalam menentang separatisme.

“Separatisme kemerdekaan Taiwan adalah hambatan terbesar untuk mencapai penyatuan kembali tanah air, dan bahaya tersembunyi paling serius bagi peremajaan nasional,” katanya.

Baca Juga: Dikaitkan Dengan Kasus Tenggelamnya Kapal Selam Indonesia, Pakar Australia Ini Bongkar Fakta Mengejutkan di Balik Kapal Selam AS yang Menabrak Obyek Misterius di Laut China Selatan

Xi Jinping pun mengungkapkan keyakinannya bahwa penyatuan kembali China akan terwujud.

"Reunifikasi lengkap negara kita akan dan dapat direalisasikan," katanya seperti dikutip oleh kantor berita Xinhua.

“Reunifikasi yang damai paling sesuai dengan kepentingan keseluruhan rakyat Taiwan, tetapi China akan melindungi kedaulatan dan persatuannya," tambahnya.

Sebelumnya pada Juli, Xi Jinping juga membahas tentang hal tersebut, tetapi dengan nada yang lebih keras, bersumpah untuk "menghancurkan" segala upaya kemerdekaan formal Taiwan.

Baca Juga: Padahal Usia Masih Abg 16 Tahun, Dalam Waktu 2 Tahun Wanita Ini Berubah Keriputan Laiknya Nenek-Nenek, Padahal Awalnya Cuma Alami Gejala Sepele Ini

Pada 2019, ia secara langsung mengancam akan menggunakan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendali Beijing.

Tak akan tinggal diam, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengungkapkan bahwa Taiwan akan terus meningkatkan pertahanannya.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pemerintahnya tidak akan bertindak gegabah, tetapi juga tidak tunduk pada tekanan dari China dan akan terus memperkuat pertahanan pulau itu untuk melindungi cara hidup demokratisnya.

Taiwan akan “terus meningkatkan pertahanan nasional kami dan menunjukkan tekad kami untuk membela diri untuk memastikan bahwa tidak ada yang dapat memaksa Taiwan untuk mengambil jalan yang telah ditetapkan China untuk kami,” katanya.

Baca Juga: Padahal Usia Masih Abg 16 Tahun, Dalam Waktu 2 Tahun Wanita Ini Berubah Keriputan Laiknya Nenek-Nenek, Padahal Awalnya Cuma Alami Gejala Sepele Ini

“Ini karena jalan yang telah ditetapkan China tidak menawarkan cara hidup yang bebas dan demokratis bagi Taiwan, atau kedaulatan bagi 23 juta orang kami," lanjutnya.

Tanggapan keras itu dinyatakan Tsai dalam pidatonya di luar kantor kepresidenan pada hari Minggu, sehari setelah pidato Presiden China Xi Jinping menyinggung rencana penyatuan kembali China.

Seperti diketahui, China dan Taiwan memiliki klaimnya masing-masing, di mana China mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayah negara tersebut, sementara Taiwan terus mempertahankan klaimnya sebagai negara berdaulat.

Taiwan adalah pulau yang diatur secara demokratis yang terletak sekitar 161 kilometer (100 mil) di lepas pantai daratan Tiongkok.

Baca Juga: Menjelma Menjadi Salah Satu Negara Terkuat di Dunia, China Justru Disebut Makin Memberi Ancaman ke Asia, Pakar Bongkar Alasan Ini

China dan Taiwan telah diperintah secara terpisah sejak akhir Perang Saudara China pada tahun 1949, ketika komunis mendirikan Republik Rakyat China di Beijing dan nasionalis yang kalah melarikan diri ke Taiwan dan mendirikan pemerintahan di

Ketegangan telah meningkat ke level tertinggi di bawah pemerintahan Xi, yang memutuskan komunikasi resmi dengan Taipei setelah pemilihan Tsai lima tahun lalu.

Meski dalam pernyataannya baru-baru ini tentang penyatuan kembali China diungkapkan dalam nada yang lebih lembut dari sebelum-sebelumnya, tapi diketahui serangan China ke Taiwan sendiri masih terus terjadi.

Angkatan udara China melakukan serangan empat hari berturut-turut ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan mulai 1 Oktober, yang melibatkan hampir 150 pesawat.

Baca Juga: Makin Panas China Bernafsu untuk Menguasai Taiwan, Negara Ini Pun Sampai Turun Tangan Bocorkan Rencana Serangan China ke Taiwan

(*)

Artikel Terkait