Taiwan menganggap dirinya sebagai negara berdaulat.
Sementara China memandangnya sebagai provinsi yang memisahkan diri.
Oleh karenanya, Beijing tidak akan mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mencapai penyatuan.
Presiden Xi sendiri seperti membuktikan bahwa dia akan merebut Taiwan dengan berbagai cara. Termasuk cara paksa.
Apalagi China teelah mengirim 149 jet tempur ke zona pertahanan udara Taiwan dalam beberapa hari terakhir.
Itu merupakan rekor tertinggi dalam sedekade terakhir.
Beberapa analis mengatakan penerbangan itu dapat dilihat sebagai peringatan kepada presiden Taiwan menjelang hari nasional negara pulau itu pada hari Minggu ini.
Menteri Pertahanan Taiwan mengakui hubungan mereka dengan China memang memburuk.
Namun saat ini ketegangan dengan China adalah yang terburuk dalam 40 tahun.
Apalagi sepertinya Presiden Xi tidak main-main ingin melakukan intervensi besar-besaran di Taiwan.
Dia bahkan berjanji untuk "menghancurkan" segala upaya kemerdekaan formal Taiwan.
Berbicara di sebuah acara yang menandai peringatan 110 tahun revolusi yang menggulingkan dinasti kekaisaran terakhir China pada tahun 1911, Presiden Xi mengatakan penyatuan dengan "cara damai" adalah "paling sejalan dengan kepentingan keseluruhan bangsa China, termasuk rekan senegaranya Taiwan".