Find Us On Social Media :

Sudah Dihuni Manusia Sejak 36.000 SM, DNA Purba Kini Mengubah Sejarah Jepang, Siapakah Orang-orang Suku Kofun yang Menulis Ulang Kisah Leluhur Jepang Ini?

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 5 Oktober 2021 | 20:05 WIB

DNA Kuno Menulis Ulang Kisah Leluhur Jepang

Dia mengacu pada impor teknologi dan budaya dari China, melalui Semenanjung Korea.

"Masyarakat asli Jomon memiliki gaya hidup dan budaya unik mereka sendiri di Jepang selama ribuan tahun sebelum adopsi pertanian padi selama periode Yayoi berikutnya."

"Analisis kami dengan jelas menemukan bahwa mereka adalah populasi yang berbeda secara genetik dengan afinitas yang sangat tinggi antara semua sampel individu—bahkan yang berbeda usia ribuan tahun dan digali dari situs di pulau yang berbeda," jelas Niall Cooke, seorang peneliti di Trinity.

"Hasil ini mengungkap periode isolasi yang berkepanjangan dari seluruh benua."

Isolasi Jepang dari Daratan Karena Naiknya Laut

Hanya selama 3.000 tahun terakhir transformasi budaya paling radikal terjadi di Jepang.

Transformasi itu ditandai dengan transisi dari gaya hidup pemburu-pengumpul ke pertanian padi, tulisan China, bentuk tembikar baru, dan organisasi politik yang maju.

Baca Juga: Padahal Dibentuk Jepang, Memang Sidang PPKI Membahas Tentang Apa?

Pemisahan geografis Jepang dari sisa benua Asia, bersama dengan periode isolasi yang diperpanjang antara 15.000 dan 20.000 tahun yang lalu.

Hal itu berarti sejarah budaya Jepang mengikuti lintasannya sendiri yang terisolasi sampai imigran daratan tiba selama periode Yayoi.

Ini karena naiknya permukaan air laut yang menyebabkan “perbedaan yang dalam dari populasi benua” secara keseluruhan, yang mengarah pada peningkatan insularisasi.

Naiknya permukaan laut pasti telah membanjiri jembatan darat yang menghubungkan kepulauan Jepang selatan dengan daratan Asia.

Para peneliti menduga ini melalui Semenanjung Korea, pada saat Maksimum Glasial Terakhir, sekitar 26.000 SM.

“Kita sekarang tahu bahwa nenek moyang yang berasal dari masing-masing fase mencari makan, agraris, dan pembentukan negara memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan populasi Jepang hari ini."

"Singkatnya, kami memiliki model tripartit yang sama sekali baru dari asal genom Jepang—bukannya model leluhur ganda yang selama ini dipercaya,” tutup Profesor Nakagome.

Baca Juga: Kisah Miyuki Ishikawa, Bidan Setan yang Bunuh Ratusan Bayi di Rumah Sakitnya, Namun Hanya Mendapat Hukuman Ringan

(*)