Ini merupakan aktivitas umum saat itu, ketika "menduplikat surat penting dapat dibuat untuk alasan politik atau administrasi," menurut studi, dikutip dari CNN.
Tambahan lagi, semua surat-surat von Fersen memiliki rasio elemen tinta yang serupa, yang cocok dengan beberapa tinta yang digunakan untuk mengubah kata-kata yang ada.
Sampai titik ini artinya ada kemungkinan bahwa von Fersen bertanggung jawab untuk menutupi kata-kata di surat antara dia dan Marie Antoinette, istri Raja Louis XVI, "menunjukkan bahwa surat ini penting baginya entah untuk alasan sentimental atau politik," ujar CRC dalam press rilis.
Peneliti berharap teknik ini dapat dipakai untuk menguak beberapa konten sejarah yang ditutupi.
Baca Juga: Marie Antoinette, Ratu Perancis yang Paling Dibenci dan Dihukum Penggal di Hadapan Rakyatnya Sendiri
Marie-Antoinette terkenal sebagai ratu terakhir Perancis sebelum revolusi.
Pada Maret 1791, perhiasannya dibungkus dan diletakkan di peti kayu dan diselundupkan keluar dari Perancis ke Wina oleh seorang punggawa setia untuk disimpan.
Baik Marie-Antoinette, seorang archduchess Austria sejak lahir, dan suaminya, Louis XVI, dieksekusi dengan guillotine pada Oktober 1793.
Putra mereka meninggal di penangkaran tidak lama setelah berumur 10 tahun.
Pada November 2018, sebuah liontin mutiara dan berlian dari koleksi pribadi ratu dilelang lebih dari USD 36 juta, menggugurkan anggapan pra-penjualan jika harganya antara USD 1-2 juta saja.