Intisari-Online.com - Sejarah Sumpah Pemuda 1928 haruslah diingat selalu sebagai tonggak sejarah perwujudan nasionalisme bangsa Indonesia.
Sumpah Pemuda sendiri merupakan hasil dari Kongres Pemuda II yang didahului oleh Kongres Pemuda I dua tahun sebelumnya.
Kongres Pemuda I (1926) menghasilkan sebuah putusan yang dirumuskan oleh Moh. Yamin.
Rumusan inilah yang nantinya disebut sebagai Sumpah Pemuda, dengan bunyi asli:
"Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempahdarah yang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe,bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasapersatuan, bahasa Melayoe."
Hasil putusan Kongres Pemuda I tetap bergelora terus.
Baca Juga: Benarkah Indonesia Dijajah oleh Belanda Selama 350 Tahun? Fakta Ini Justru Membantahnya!
Situasi pemerintah Hindia Belanda di bawah pimpinan Gubernur Jendral Jhr Mr. A.E.D. de Graeff kelihatan morat-marit.
Kejadian ini ditambah lagi dengan adanya depresi ekonomi di dunia yang juga melanda Indonesia.
Akibatnya pemerintah Hindia Belanda mengadakan pemecatan besar-besaran yang akhirnya menimbulkan banyak pengangguran.
Suasanajadi tambah muram ketika pada tanggal 16 Desember 1927 pemerintah Hindia Belanda menangkap dan mengasingkan Dr. Tjipto Mangunkusumo ke Banda.