Korban Tewas Bertambah dan 41 Luka-luka, Kerusuhan di Yahukimo Papua Diduga Akibat Kematian Sosok Ini hingga Buat Suku Kimyai Angkat Senjata Tradisional

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Abock Busup, mantan Bupati Yahukimo yang meninggal dunia di Jakarta pada Minggu (3/10/2021).

Intisari-Online.com - Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, jumlah korban akibat kericuhan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, terus bertambah.

Bila sebelumnya disebutkan ada dua warga yang tewas, jumlahnya kini menjadi enam orang.

"Masyarakat yang meninggal dunia enam orang yang salah satunya diduga adalah pelaku penyerangan. Seluruh jenazah masih disemayamkan di RSUD Yahukimo," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (3/10/2021).

Polisi teus melakukan penyelidikan terkait dengan kerusuhan yang terjadi.

Namun dari gerak cepat yang dilakukan polisi, dua orang behasil diamankan.

Baca Juga: Aksinya Makin Merajalela, Ditembak KKB Papua Tepat di Kepala, Seorang Prajurit TNI Gugur, Padahal Sedang Laksanakan Tugas Mulia Ini

Pemeriksaan masih dilakukan untuk mengetahui detil penyebab terjadinya kerusuhan tesebut.

Namun dari dugaan sementara kerusuhan dipicu oleh kematian mantan Bupati

Polisi telah memiliki dugaan awal motif di balik kericuhan yang terjadi di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (3/10/2021) siang.

Kematian Mantan Bupati Yahukimo, Abock Busup, di sebuah hotel di Jakarta, menjadi alasan sekelompok masyarakat menyerang warga lainnya.

"Dugaan awalnya seperti itu, kami sedang dalami," ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Makin Brutal! Serangan KKB Lamek Taplo Kembali Renggut Nyawa Putra Terbaik Tanah Air, Pratu Ida Bagus Putu Gugur saat Berjuang Lakukan Tugas Mulia Ini

Saat ini, polisi telah menangkap 52 orang yang diduga menjadi pelaku penyerangan.

Dari penangkapan tersebut, muncul dugaan bahwa ada keterlibatan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam aksi tersebut.

Mengenai kronologi kejadian, Faizal mengungkapkan, sekitar pukul 12.10 WIT, telah terjadi penyerangan terhadap masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah minggu di dalam Gereja Gidi Dekai.

Penyerangan tersebut di lakukan oleh sekelompok masyarakat dari Suku Kimyal menggunakan senjata tradisional berupa panah dan parang serta alat tajam lainnya.

Baca Juga: Bukan di Rimba Papua, TNI-Polri Berhasil Hentikan Salah Satu Aktivitas Teroris Mematikan Indonesia di Rimba Sulawesi, Inilah Ali Kalora yang Tewas Tertembak Oleh Tni dan Berikut Rekam Jejaknya

Siapa sebenarnya Abock Busup?

1. Alumnus UGM

Dikutip dari website pribadinya, Abock Busup, lahir 4 Desember 1976 di Korupun Papua.

Dia menamatkan Sekolah Dasar (SD) di Kurupun, lalu melanjutkan SMP dan SMA di Wamena.

Pendidikan sarjana dia selesaikan di STh (sarjana Thelogia) di Baptis Papua, kemudian menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Putra pasangan Brunda Busup dan Kweli Nipsan ini menikah dengan Dessy Corason Giay, dan dikaruniai tiga anak, yakni Quily A Busup, Aquino A Busup, serta Adelino Busup.

Baca Juga: Memiliki Citra Buruk di Masyarakat Indonesia hingga Dicap Pengkhinat Bangsa, Rupanya PKI Ternyata Berperan Dalam Pembebasan di Tanah Papua, Begini Kisahnya

2. Karir politik moncer

Abock Busup pernah menjabat sebagai Ketua Carakteker DPD PAN Kabupaten Yahukimo Pada tahun 2003-2004.

Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD PAN Kab Yahukimo tahun 2004-2009 serta DPD PAN Papua periode 2010-2015.

Dia juga menjabat sebagai DPW Papua periode 2015-2020.

Karir politik Abock Busup mencapai puncaknya ketika menjabat sebagai Bupati Kabupaten Yahukimo periode 2016-2021 dan Ketua DPD PAN Provinsi Papua periode 2021-2026.

3. Maju lagi di pilkada

Abock Busup turut menjadi peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 sebagai calon Bupati Kabupaten Yahukimo, Papua.

Abock Busup berpasangan dengan calon wakil bupati Yulianus Heluka di Pilkada 2020.

Kaduanya adalan paslon petahana.

Abock menjabat sebagai Bupati Yahukimo sejak tahun 2016, sementara Yulianus menjabat sebagai wakil bupati.

Abock dan Yulianus diusung oleh PAN, Gerindra, PPP, PSI, PBB, PKB, PKS, dan Demokrat.

Baca Juga: Di Timor Leste Dipuja, di Papua Jadi Anak Angkat, Inilah Anak Imigran Yahudi yang Tak Pernah Bisa Injakan Kakinya di Nusantara Kala Soeharto Berkuasa, Ini 'Dosa' Terbesarnya Menurut Orba

Diansir dari Kompas.com, Abock Busup sempat menjadi soortan lantaran kabar ketidakhadirannya di kantor selama enam bulan selama pandemi.

Saat itu, Abock berada di Jakarta untuk mengurus surat rekomendasi dari partai politik untuk mengikuti Pilkada 2020.

Ditutupnya bandara karena Covid-19 menyulitkannya kembali ke Papua.

"Ini kan Covid-19, bandara ditutup dan kita tidak bisa terbang. Saya tidak masuk enam bulan ke kantor alasannya Covid-19, dari mana pesawatnya terbang?" kata Abock saat dihubungi Kompas.com, pada 23 Juli 2020.

Meski berada di Jakarta, Abock mengaku tetap memegang kontrol pemerintahan dan menggelar rapat dengan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) secara virtual.

Ia juga mengaku melakukan koordinasi penanganan dan pencegahan Covid-19 di Yahukimo secara virtual.

4. Meninggal di hotel

Diketahui Mantan Bupati Yahukimo Abock Busup ditemukan meninggal dunia di dalam kamar hotelnya di kawasan Jakarta, Minggu (3/10/2021) pagi

Berdasarkan informasi, dirinya didapati dalam kondisi kaku dengan kondisi sudah tidak bernyawa oleh petugas hotel ketika membuka paksa pintu kamar yang ditinggali Abcok Busup.

Kabar meninggalnya Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Papua, Abock Busup di Jakarta, Minggu (3/10/2021) dengan cepat beredar melalui pesan singkat.

Kabar ini pun dibenarkan sahabatnya yang juga bekerja membantu dokumentasi tugas-tugas almarhum semasa hidupnya, Nunung Kusmiaty kepada Tribun-Papua.com, Minggu (3/10/2021) siang.

"Iya benar, bapak meninggal di Jakarta.

Baca Juga: Peringati Hari Kemerdekaan, Pantas Papua Nugini Tak Pernah Tersentuh dan Diklaim Indonesia Meski Satu Daratan dengan Papua Barat

Kami kaget dan tak percaya kepergiannya," kata Nunung lewat telewicara.

Dia menyebut, Abock Busup selama ini tidak mempunyai riwayat sakit serius, dan selalu ceria baik dalam kerja partai mau pun kesehariannya.

"Pintu kamarnya diketok dan didobrak gak dijawab, lalu setelah dibuka petugas hotel, bapak ditemukan terbujur kaku," jelasnya.

Sementara, kunjungan Abock Busup ke Jakarta untuk urusan internal partai.

Abock dalam kunjungannya didampingi sejumlah pengurus DPW PAN Papua.

(*)

Artikel Terkait