Find Us On Social Media :

Dimulai dari Laos, Jebakan Utang China Lewat Jalur Kereta Ini Terancam Akan Berakhir di Laos Tanpa Ada Kepastian Bisa Menyebar ke Negara Asia Tenggara Lainnya, Karma untuk China?

By May N, Senin, 4 Oktober 2021 | 16:38 WIB

Presiden baru Laos, Thongloun Sisoulith (kanan) bersama dengan Presiden China Xi Jinping. Ia menghadapi tantangan besar menjabat presiden di tengah kebangkrutan Laos karena utang China

Tidak bisa membayar dalam mata uang mereka, Laos telah menggunakan cara melunasi utang ke China melalui pertukaran uang ke ekuitas.

September tahun lalu, Vientiane memberikan kontrol besar untuk perusahaan utilitas negara yang penuh utang, Electricite du Laos, kepada China Southern Power Grid Co untuk menutupi utang mereka.

Laporan mencatat saat itu artinya perusahaan listrik nasional Laos secara de fakto dikuasai oleh perusahaan milik negara China.

Pengikisan kedaulatan ini tidak diragukan lagi membunyikan alarm bahaya bagi negara Asia Tenggara lain, tapi bukan Thailand.

Baca Juga: Sudah Terperosok Dalam Jebakan Utang China, Negara Ini Hanya Bisa Pasrah Menerima Kenyataan Pahit Pelabuhannya Bakal Dikuasai China Selama 2 Abad

Thailand telah memiliki jaringan kereta api yang canggih dengan rel berukuran 1 meter sementara kereta cepat China-Laos akan menggunakan rel standar berukuran 1,435 milimeter.

Ini artinya jalur kereta baru akan harus dibangun di sisi Thailand dan meluas.

Bahkan Malaysia dan Singapura memiliki ukuran rel kereta yang tidak cocok dengan kereta api cepat China.