Find Us On Social Media :

Gara-gara Sejumlah Oknumnya Tersangkut G30S/PKI, Pasukan Elit Pengawal Presiden Ini Akhirnya Dibubarkan, Bagaimana Pengamanan Presiden Kemudian?

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 1 Oktober 2021 | 16:25 WIB

Pasukan Cakrabirawa dalam sebuah apel.

Eli Ebram kemudian diganti oleh Letkol Untung, pindahan dari Kodam VII/Diponegoro, Jawa Tengah.

Batalyon II KK eks Pasukan KKO Angkatan Laut dipimpin oleh Mayor KKO Saminu, yang naik pangkat menjadi Letkol KKO.

Sedangkan Batalyon III KK dari PGT Angkatan Udara dipimpin oleh Mayor PGT.

Batalyon IV KK dari Brimob Angkatan Kepolisian dipimpin oleh Komisaris Polisi M.Satoto, yang naik pangkat menjadi ajun komisaris besar polisi (Letkol Polisi RI).

Ketika terjadi G30S/PKI pada tahun 1965, Letkol Untung dan satu peleton Cakrabirawa dari Batalyon I KK pimpinan Lettu Dul Arif, adalah sebagai motor utama dalam aksi penculikan dan pembunuhan perwira TNI AD, yang kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.

Atas aksi yang dilakukan oleh Letkol Untung dan peleton pimpinan Lettu Dul Arif itulah nama Cakrabirawa menjadi tercoreng.

Oleh pemerintah Orde Baru, semua anggota Cakrabirawa dianggap sebagai pendukung PKI.

Maka, pasukan Cakrabirawa pun dibubarkan pada 29 Maret 1966.

Para petinggi dan personel pasukan Cakrabirawa banyak yang ditangkap dan dipenjara tanpa melalui proses pengadilan.

Baca Juga: Nasib Mantan Prajurit Cakrabirawa Pasca G30S, Diburu hingga Kabur ke Thailand dan Jalani Profesi yang Sungguh Tak Terduga