Saat diobrak-abrik tempat tersebut, petugas malah menemukan Siswandi bersembunyi di kolong tempat tidur, yang ditutupi sprei.
Setelah ditangkap diinterogasi untuk memberi tahu keberadaan Aidit.
Setelah operasi pertama gagal, Letda Pradjito kembali ke rumah Hardjomartono alias Kasim untuk melakukan penggerebekan kedua pukul 02.00.
Mereka nyaris gagal menangkap Aidit untuk kedua kalinya, namun dengan paksaaan Hardjomartono menunjukkan keberadaan Aidit.
Ternyata berada di sebelah senthong, yang ditutupi lemari digeser oleh Letda Ning Pradjito, dan menemukan Aidit, lalu ditangkap dan dibawa ke Markas Brigif 4 di Lojigandrung.
Dengan penangkapan Aidit, rencana PKI menjadikan Solo sebagai basis perjuangan merebut kekuasaan gagal total.