Find Us On Social Media :

Otoriter dan Tak Sabaran, Kedatangannya Muso Salah Satu Pimpinan Pemberontakan PKI Madiun 198 Justru Bawa Angin Segar Bagi Komunisme Indonesia

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 29 September 2021 | 21:27 WIB

(Ilustrasi) Muso, PKI Muso untuk mencapai kekuasaan terlebih dahulu akan menggunakan cara non-revolusioner

Intisari-Online.com - Meski sudah merdeka, Indonesia tetap mengalami beberapa pergolakan besar setelah 17 Agustus 1945.

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun, Jawa Timur pada September 1948 adalah salah satunya.

Melansir Kompas.com, salah satu yang menjadi pemimpin dari aksi ini yakni Muso.

Dalam buku Madiun 1948: PKI Bergerak (2011) karya Harry A. Poeze, Muso merupakan salah satu pemimpin PKI di awal 1920.

Baca Juga: Sejarah Peristiwa Pemberontakan PKI Madiun 1948: Pemimpin, Latar Belakang & Akhir Peristiwa

Pada 3 Agustus 1948, Muso kembali ke Indonesia setelah menetap di Moskow, Uni Soviet sejak 1926.

Pada 10 Agustus, menuju dan menginap di Solo kediaman Wikana (gubernur militer).

Kedatangan Muso ke Indonesia adalah pembawa amanat Moskow sejak berangkat ke Uni Soviet.

Atas intruksi Moskow, ia mendirikan PKI muda.

Muso dikenal sebagai orang yang bersifat otoriter dan tidak sabar.

Bagi Moskow, justru sifat itulah yang diutamakan.

Baca Juga: Sejarah Pemberontakan PKI Madiun: Latar Belakang dan Tujuannya