Find Us On Social Media :

Wajib di Era Soeharto, Pemutaran Tiap Tahun Film G30S/PKI Dihentikan Sejak Tahun 1998, Ini Tokoh di Balik Penghentiannya

By Khaerunisa, Selasa, 21 September 2021 | 19:35 WIB

Poster film G30S PKI

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Para Wanita Se-Indonesia, Coba Minum Ramuan Jahe Campur Gula Merah Tiap Hari, Ternyata Bisa Berikan 8 Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh!

Setelah 13 tahun lamanya terus diputar, Film G30S/PKI tak lagi menjadi film wajib.

Melansir Kompas.com (20/9/2017), setidaknya ada tiga tokoh sentral yang berperan dalam dihentikannya pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI.

Mereka adalah Marsekal Udara Saleh Basarah, Menteri Penerangan Yunus Yosfiah, dan Menteri Pendidikan Juwono Sudarsono.

Seperti ditulis Majalah Tempo, Menteri Pendidikan Juwono Sudarsono saat itu mengatakan, ia pernah ditelepon Marsekal Udara Saleh Basarah, Kepala Staf Angkatan Udara KSAU (1973-1977) sekitar bulan Juni-Juli 1998.

Baca Juga: Tafsir Lupa Berdasarkan Waktu Kejadian Menurut Primbon Jawa, Ada yang Bermakna Berjumpa Kawan Lama dan Dapatkan Keberuntungan

"Beliau keberatan karena film itu mengulang-ulang keterlibatan perwira AURI pada peristiwa itu (30 September)," kata Juwono ketika diwawancarai 28 September 2012.

Sebagai menteri pendidikan kala itu, Juwono meminta kepada para ahli sejarah untuk meninjau kembali kurikulum pelajaran sejarah tingkat SMP dan SMA, khususnya yang memuat peristiwa-peristiwa penting.

Hal itu supaya informasi yang diperoleh siswa didik lebih berimbang.

Sementara Menteri Penerangan saat itu Letjend (Purn.) TNI Yunus Yosfiah, mengatakan, pemutaran film yang bernuansa pengkultusan tokoh, seperti film Pengkhianatan G30S/PKI, Janur Kuning, dan Serangan Fajar tidak sesuai lagi dengan dinamika Reformasi.