Penulis
Intisari-Online.com -Komunisme pernah memiliki masa kejayaannya di dunia, pada abad ke-20 hampir sepertiga dunia menganut ideologi tersebut.
Indonesia pun pernah dikuasai oleh komunisme.
Namun yang tidak banyak orang ketahui, ternyata Timor Leste pernah disusupi ideologi ini.
Padahal nyaris tidak ada jejak-jejak komunis di Bumi Lorosae.
Namun ternyata mantan jenderal militer Timor Leste yang melakukan pemberontakan di Timor Leste mengungkapkan fakta itu.
Berawal ketika bentrokan berdarah antara Indonesia dan Timor Leste tahun 1975.
Kala itu Timor Leste membentuk gerakan yang dikenal Movimento Anti Communista atau "Gerakan Anti Komunis".
Penggeraknya adalah UDT, bertujuan membendung partai terkuat yang juga pemimpin pemberontakan Timor Leste, Fretilin.
Rupanya Fretilin membawa paham komunisme, seperti disampaikan mantan Pemimpin Militer Timor Leste, Mayor Alfredo Reinado yang dicap pemberontak oleh Timor Leste.
Alfredo berhasil melarikan diri dan bersembunyi, tapi dalam persembunyiannya ia sempat tampil secara rahasia di acara TV Kick Andy.
Andy F. Noya bertanya dengan tegas apakah Xanana Gusmao dan Jose Ramos Horta menganut paham komunis.
Mayor Alfredo Reinado pun mengatakan, "Ya, mereka penganut Komunis."
Kemudian dalam penyelidikan lain disebutkan Fretilin adalah penganut komunis, yang disampaikan oleh Rosihan Anwar.
Dalam bukunya berjudul Sejarah Kecil, "Petite histoire" Indonesia Volume 1 yang diterbitkan tahun 2004.
Buku tersebut menceritakan Operasi Komodo yang dipimpin oleh Ali Moertopo, bertujuan membawa Timor Leste masuk ke dalam wilayah NKRI.
Hasil operasi tersebut menunjukkan penyelidikan yang mengungkapkan Fretilin berpaham komunis dan menginginkan kemerdekaan Timor Leste.
Baca Juga: Pemberontakan PKI Madiun 1948: Latar Belakang, Jalannya Pemberontakan, hingga Penyelesaiannya
Hasil penyelidikan itu membuat Indonesia meluncurkan Operasi Seroja 7 Desember 1975.
Karena isu komunisme itu akhirnya AS terseret di dalamnya.
Presiden Soeharto meminta dukungan AS dan meyakinkan bahwa paham itu sudah melebar ke mana saja termasuk Timor Leste.
AS pun mendukung Indonesia dan melancarkan serangan ke Timor Leste, dan memasok senjata sebagai upaya memberantas komunisme.
Fretilin juga disebut dalam laporan itu membawa paham Marxis-Komunisme.
Serangan Indonesia ke Timor Timur juga termasuk Operasi Komodo, yang merupakan misi intelijen dilakukan perwira TNI.
Operasi Komodo dilakukan sebelum Operasi Seroja.