Penulis
Intisari-Online.com -Ahli filosofi Karl Marx adalah seorang ahli ekonomi, ahli sosiologi dan filsuf Jerman.
Ia meninggal pada 14 Maret 1883.
Mengutip historyextra.com, Marx menjadi tertarik dengan komunisme, teori yang berarti produksi dimiliki secara bersama dan diurus untuk kepentingan publik.
Ia tertarik pada komunisme setelah memulai karir sebagai jurnalis radikal di awal tahun 1840-an.
Mengutip History, Marx lahir tahun 1818 di Trier, Prussia.
Ia adalah anak lelaki pertama dari 9 bersaudara.
Kedua orang tuanya adalah Yahudi dan merupakan keturunan dari 9 garis rabbi, tapi ayahnya pindah ke agama Lutheranisme 1816 karena hukum sementara yang melarang Yahudi mendapat tempat di masyarakat kelas atas.
Karl Marx muda dibaptis di gereja yang sama di usia 6 tahun tapi kemudian ia menjadi ateis.
Baca Juga: Inilah Daftar Negara Komunis Tahun 2021 Serta Negara Mana Saja yang Melepas Status Komunisnya
Ia mendapat pendidikan di University of Bonn hanya 1 tahun karena Marx dipenjara karena mabuk-mabukan dan berduel dengan mahasiswa lain.
Orang tuanya yang khawatir kemudian mendaftarkan Marx ke University of Berlin tempatnya belajar hukum dan filsafat.
Ia dikenalkan ke filsafat oleh mendiang profesor Berlin G.W.F. Hegel dan bergabung dengan kelompok yang dikenal sebagai Hegelians Muda, yang menantang institusi yang sudah ada dan ide dari semua kelompok, termasuk agama, filsafat, etika dan politik.
Karl Marx menjadi tokoh revolusioner
Setelah lulus, Marx mulai menulis untuk koran demokrasi liberal Rheinische Zeitung.
Ia segera menjadi editor koran tersebut pada 1842.
Pemerintah Prusia melarang koran tersebut karena bersifat terlalu radikal.
Kemudian dengan istri barunya, Jenny von Westphalen, Marx pindah ke Paris pada 1843.
Baca Juga: Inilah 5 Pemimpin Komunis dan Hasil Kepemimpinan Mereka Setelah Mempropaganda Seluruh Negara
Di sana Marx bertemu dengan sesama emigran Jerman, Friedrich Engels.
Keduanya segera menjadi mitra kolaborasi dan teman dekat sepanjang hidup mereka.
Tahun 1845, Engels dan Marx mempublikasi kritik dari filosofi Bauer dari Hegelian Muda berjudul 'The Holy Father'.
Saat itu, pemerintah Prusia bertekad mengeluarkan Marx dari Perancis dan ia dan Engels harus pindah ke Brussels, Belgia, di mana Marx menggugurkan kewarganegaraan Prusia-nya.
Tahun 1847, keduanya membentuk Liga Komunis di London, Inggris, membuat Marx dan Engels menulis 'The Communist Manifesto' yang dipublikasikan tahun itu juga.
Dalam tulisan tersebut, kedua filsuf itu menggambarkan semua sejarah sebagai serangkaian perjuangan kelas (sejarah materialisme) dan memprediksi jika revolusi proletarian yang akan datang saat itu akan menyapu sistem kapitalis seluruhnya, membuat kelas pekerja sebagai kelas yang berkuasa di dunia.
Hidup Karl Marx di London dan 'Das Kapital'
Dengan kebangkitan revolusioner merebak di Eropa tahun 1848, Marx meninggalkan Belgia sehari sebelum dikeluarkan pemerintah negara tersebut.
Ia secara singkat kembali ke Paris dan Jerman sebelum menetap di London tempatnya beristirahat selama sisa hidupnya walaupun tidak mendapatkan kewarganegaraan Inggris.
Ia bekerja sebagai wartawan di sana, termasuk 10 tahun hidupnya sebagai koresponden New York Daily Tribune, tapi tidak pernah mendapatkan upah yang cukup dan mendapat bantuan finansial dari Engels.
Kemudian Marx semakin terisolasi dari teman-temannya Komunis London dan lebih fokus mengembangkan teori ekonomi.
Namun 1864 ia membantu mendirikan Lembaga Pria Buruh Internasional (dikenal sebagai First International) dan menuliskan tujuan utamanya.
Baca Juga: Latar Belakang dan Jalannya Pemberontakan PKI Madiun 1948 Lengkap
Tiga tahun kemudian Marx mempublikasikan volume pertama Capital (Das Kapital) yaitu teori ekonominya.
Di dalamnya ia menjelaskan keinginannya membeberkan 'hukum ekonomi dari pergerakan masyarakat modern' dan menjelaskan teorinya bahwa kapitalisme adalah sistem dinamis yang mengandung benih penghancurannya sendiri dan menjadi keberhasilan komunisme.
Marx bekerja meneruskan manuskrip untuk volume tambahan tapi tetap tidak bisa selesai sampai ia meninggal.