Find Us On Social Media :

Memiliki Citra Buruk di Masyarakat Indonesia hingga Dicap Pengkhinat Bangsa, Rupanya PKI Ternyata Berperan Dalam Pembebasan di Tanah Papua, Begini Kisahnya

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 18 September 2021 | 15:10 WIB

DN Aidit (kanan) berbincang dengan Presiden Soekarno.

Dalam wawancara, Aidit melayangkan gagasannya tentang memperjuangkan antikolonialisme dan penghapusan feodalisme.

Gagasan itu pun masuk dalam agenda kongres Partai Komunis sedunia.

"Mempersatukan dan memobilisasi rakyat Indonesia guna membebaskan wilayah negerinya yang masih dijajah kolonialis Belanda, yaitu Irian Barat," kata Aidit kepada Georgi, dilansir Harian Rakjat, 24 Oktober 1961.

Hal yang sama pernah ia lantangkan saat resolusi Indonesia soal Irian Barat kandas dalam sidang Majelis Umum PBB.

Medio Desember 1954, Aidit berorasi soal hasil pemungutan suara atas konflik Irian Barat.

Baca Juga: Dulunya Jadi Negara Boneka Uni Soviet, Negara-negara Bekas Komunis Ini Ternyata Malah Terkenal Karena Produk Jam Tangannya, Tak Kalah dengan Swiss

Ia menuduh Amerika Serikat sebagai pemimpin komplotan gelap yang menentang resolusi Irian Barat, dengan maksud terselubung.

Upaya diplomasi Indonesia di Majelis Umum PBB kala itu selalu buntu, sejak 1954 hingga 1957.

Melihat dinamika itu, Aidit geram.

Secara sinis, ia menyentil PBB telah tunduk kepada Amerika dan negara-negara Blok Barat lainnya.

Dilihat kasat mata, Amerika memang lebih condong ke Belanda.

Baca Juga: Pantesan Orang Kaya di China Mencak-mencak, Dikenal Sebagai Negara Adidaya Rupanya Nasib Orang Kaya di China Justru Makin Terhimpit Gara-gara Peraturan Ini