Find Us On Social Media :

 Kisah Buku Harian Perwira yang Meninggal, Gambarkan Betapa Pedasnya Kehidupan Prajurit di Parit Selamat Perang Dunia 1

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 17 September 2021 | 14:55 WIB

Buku Diary of Dead Officer yang ditulis oleh Kapten Arthur Graeme West, diterbitkan setelah ia meninggal.

Intisari-Online.comPerang Dunia I rupanya juga membawa ketenaran bagi orang-orang seperti Siegfried Sassoon dan Wilfred Owen, yang puisinya diwarnai oleh lumpur dan darah di parit tempatnya berjuang.

Kapten Arthur Graeme West juga menulis beberapa puisi, sayangnya gagal mendapatkan pujian dari rekan prajurit yang penyiar.

Namun, dia akhirnya dikenang karena tulisannya pada buku hariannya yang dikumpulkan bersama dan diterbitkan pada tahun 1919, The Diary of a Dead Officer.

Buku tersebut berisi beberapa puisi, yang memberikan penggambaran betapa pedasnya kehidupan tentara.

Baca Juga: Gentayangan di Samudera Atlantik, Inilah Kisah 'Kapal Hantu' Mary Caleste, Berlayar di Lautan Tetapi Tanpa Satupun Awak Kapal di Dalamnya

Buku tersebut dilihat sebagai salah satu kisah paling jelas tentang masa-masa mengerikan di parit, seperti dalam tulisan yang ditulis pada hari Minggu itu.

Dengan nama dan lokasi latihan perang disamarkan, tulisannya berisi:

Suatu pagi yang membosankan di parit, mendorong saya untuk menuliskan pengalaman dan peristiwa kecil sepele yang biasanya tidak akan saya nilai cukup untuk dicatat, karena hanya untuk menghabiskan waktu.

Parit tempat saya berada di dekat G, awalnya Jerman, dan baru-baru ini direbut oleh Inggris.

Baca Juga: Kondisinya Mengenaskan di dalam Freezer, Mayat Wanita Ini Baru Ditemukan setelah 3 Tahun Menghilang, Sebuah Buku Harian Membongkar Kekejaman Tersangka Pembunuh