Dia memang terus bermain piano untuk tentara Tentara Merah yang menahannya di bawah todongan senjata selama lebih dari 22 jam tanpa gagal, setelah itu dia pingsan.
Dia mungkin berpikir bahwa dia telah menghibur 'tamunya' dan cukup untuk diselamatkan.
Tetapi, itu harapan yang percuma, karena akhir yang kejam kemudian menghampirinya.
Salah satu tentara Tentara Merah mendatanginya untuk mengucapkan selamat atas penampilannya, untuk kemudian menembaknya.
Nasib seperti itu tak jarang dialami oleh banyak personel Wehrmacht -tentara reguler Angkatan Bersenjata Jerman- tetapi dijamin bagi para anggota SS.
Cabang elit tentara Jerman ini adalah salah satu yang paling dibenci oleh Soviet.
Itu berarti, siapa pun yang ditangkap Soviet yang berafiliasi dengan SS memiliki nasib buruk di depan mereka, seperti yang dialami prajurit SS dalam kisah tersebut.
Jerman terkenal akan kebrutalannya, tetapi rupanya ia pun mendapat perlakuan yang sama dari musuhnya.
(*)