Find Us On Social Media :

Pantas Saja Ribuan Burung Pipit di Bali Berjatuhan dan Mati, Ini Rupanya yang Diduga Jadi Penyebabnya, Perilaku Warga pun Harus Diubah

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 11 September 2021 | 11:15 WIB

Ribuan burung pipit berjatuhan di Bali dan mati.

Intisari-Online.comFenomena alam yang terjadi ketika musim tanam padi adalah banyaknya burung pipit yang menyerang tanaman padi.

Akibatnya, burung pipit disebut sebagai hama bagi tanaman padi.

Namun, yang terjadi di Bali adalah banyaknya burung pipit yang berjatuhan, ada yang masih hidup dan sudah mati.

Kejadian tersebut dialami oleh Kadek Sutika ketika sedang berkendara menuju rumah temannya, pada Kamis (9/9/2021) pukul 08.00 WITA.

Baca Juga: Awal Bencana Kelaparan, Pada 1958 Rakyat China 'Perang' Berburu Burung Pipit ke Seantero Negeri, Sarangnya Dirobohkan, Telurnya Dipecah, dan Anakannya Dibunuh

Dalam perjalanan itu tiba-tiba hujan turun lebat, sehingga dia langsung putar balik kembali ke rumahnya.

Namun, ketika itu dia melihat gerombolan warga, baik dewasa dan anak-anak, ramai di sebuah kuburan atau setra di Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.

Rupanya di pekuburan itu, ribuan burung pipit berjatuhan, ada yang kondisinya sudah mati.

"Saya lihat ke kuburan, anak-anak sudah banyak yang mengambil-ambil burung itu. Saya lihat ada banyak burung di bawah pohon, ada yang mati, ada yang masih hidup," kata Sutika, saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).

Baca Juga: 'Mereka Memakan Mayat Anak Mereka Sendiri', Kisah Praktik Kanibalisme China di Era Awal Komunisme, Dipicu 'Perintah Sepele' Mao Zedong Terhadap Burung Pipit