Penulis
Intisari-Online.com -Selebgram Adam Deni tiba-tiba membeberkan dugaan keterlibatan ulama besar Indonesia dalam perusaan tak berizin melalui akun instagram-nya @adngrk.
Selain itu, ia juga menyebutkan tokoh ulana besar tersebut sering kedapatan mentransfer uang ke Israel dengan identitas yang disembunyikan.
Dikutip dari akun Instagram @adngrk, Adam Deni berujar, "Mission Impossible. Mengungkap Ulama Besar yang berkali-kali mentransfer uang ke Israel & bermain tender dengan perusahaan yang dimiliki tetapi tidak mengantongi izin."
Dengan mengantongi berbagai bukti di tangannya, Adam Deni mengaku akan mengungkap aksi ulama besar tersebut.
Alasan Adam Deni akan mengungkap kasus ini dikarenakan dia merasa miris lantaran sosok ulama besar tersebut sering menjadi panutan bagi umatnya.
"Ulama besar transfer uang ke Israel? Ulama besar memiliki perusahaan yang tidak mempunyai izin tetapi selalu menang tender. Seru nih kalau dibongkar," ujarnya masih dalam unggahan yang sama.
Terlepas dari hal tersebut, Indonesia sendiri ternyata punya hubungan rahasia dengan Israel dan berulang kali melakukan transaksi ini.
Hingga saat ini, Indonesia memang tak memiliki hubungan diplomatik dengan Isreal, bahkan bisa dikatakan Indonesia anti-Israel.
Namun,uniknya Indonesia beberapa kali membeli persenjataan dari Israel. Mulai dari senapan serbu hingga jet tempur.
Untuk membeli persenjataan Israel yang dilakukan secara rahasia itu, beragam cara pernah ditempuh Indonesia.
Salah satunya, Indonesia pernah menggelar Operasi Alpha untuk membeli sejumlah jet tempur A-4 Skyhawk.
Itu dilakukan melalui perwakilan industri produsen senjata di Singapura, melalui ‘broker’ penjual persenjataan dan lainnya.
Pembelian sebanyak 16 jet tempur dari Israel merupakan operasi intelijen yang melibatkan Badan Intelijen ABRI (BIA) pada tahun 1978.
Yakni dengan cara mengapalkan A-4 secara bertahap dari Israel ke Indonesia.
Supaya tidak menarik perhatian semua A-4 yang berada di dalam kapal transportasi dibungkus kain pembungkus pesawat bertulisan F-5.
Itu dimaksudkan seolah-olah Indonesia membeli pesawat dari AS.
Misi pembelian semua A-4 dari Israel itu berlangsung lancar.
Termasuk pengiriman para pilot A-4 dari TNI AU selama beberapa bulan ke Israel.
Agar tidak mengundang tanda tanya, para pilot TNI AU yang berlatih menerbangkan A-4 di Israel itu, oleh negara diberitakan ‘sedang sekolah terbang di AS’
Usai latihan terbang di Israel, semua pilot A-4 dari Indonesia memang sengaja dikirim ke AS untuk ‘jalan-jalan.’
Mereka sekaligus membuktikan bahwa dirinya memang benar-benar berada di AS.
Sedangkan untuk senjata tempur seperti senapan Galil buatan Israel yang telah digunakan oleh para personel TNI, jumlahnya cukup banyak mulai dari senapan serbu hingga senapan penembak runduk.
Kadang para personil TNI yang sedang menggunakan senapan Galil tidak menyadari jika senapan yang tembakannya dikenal memiliki akurasi tinggi itu adalah buatan Israel.
Baca Juga: Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun hingga Akhir Tragis Peristiwa Sejarah Ini
Tapi ada juga persenjataan yang dioperasikan oleh TNI AU tidak disembunyikan identitasnya sebagai buatan Israel.
Yakni sejumlah UAV Heron yang hingga saat ini bermarkas di Pangkalan Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Indonesia tertarik membeli UAV Heron karena selain bisa dioperasikan untuk melaksanakan misi pengintaian juga bisa dipasangi senjata berupa bom sehingga dapat digunakan untuk menghancurkan target.
Namun dalam perkembangan terkini, Indonesia harus melakukan langkah yang sangat hati-hati jika ingin membeli persenjataan dari Israel.
Pasalnya pembelian senjata Indonesia dari Israel,dipastikan akan mendapat protes dan kecaman hebat dari masyarakat Indonesia. (Laporan lapangan oleh Agustinus Winardi)