Pantas Kondisi Indonesia yang Sudah Parah Masih Bisa Bikin Malaysia Kagum Karena Lebih Cepat Turunkan Kasus Covid-19, Rupanya Negeri Jiran Disebut Sebagai Negara Terburuk Tangani Covid-19

Afif Khoirul M

Penulis

ilustrasi pandemi covid-19

Intisari-online.com - Belalakangan ini Indonesia mendapat sorotan dari negeri tetangganya Malaysia karena bisa menurunkan kasus Covid-19.

Menurut Tribunnews, Menteri Kesehatan Malaysia sampai diminta menjelaskan mengapa kasus Covid-29 di Indonesia cepat turun.

Bahkan anggota parlemen Malaysia Lim Kit Siang menilai Indonesia berhasil mengurangi tingkat infeksi Covid-19, dibanding Negeri Jiran.

Padahal jika melihat data dan kondisi saat ini, Indonesia masih dianggap mengkhawatirkan.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Duit Rp264 Triliun Dipastikan Jadi Ampas Padahal Hasil Utang dari China, Impian Timor Leste Ini Dipastikan Kandas Cuma Gara-Gara Covid-19

Bahkan lonjakan Covid-19 yang terjadi di Indonesia juga dianggap buruk, karena terjadi di tengah negara-negara lain di dunia mulai membaik.

Namun, pemimpin DAP Malaysia Lim Kit Siang, memuji Indonesia kareka kasus Covid-19 di Indonesia cepat turun.

Padahal populasi di Indonesia jauh lebih besar ketimbang di Malaysia.

Dia pun kemudian mengulangi peringatan sebelumnya, Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin bahwa vaksinasi tak cukup menyelesaikan Covid-19.

Baca Juga: Pakar Sampai Mencecar, Asia Tenggara dan Indo-Pasifik Lumpuh Akibat Covid-19 dan Australia Malah Ongkang-ongkang Saat Bisa Membantu Indonesia Cepat Pulih dari Covid-19

"Bisakah menteri kesehatan baru, Khairy Jamaluddin menjelaskan mengapa 16 hari berturut-turut, Indonesia mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia," kata Lim.

"Seperti kemarin, 8.955 kasus, sementara Malaysia, 20.988 kasus?" ujar Lim melalui Malay Mail, Jumat (3/9/21).

Bahkan saat ini, Malaysia mendapat predikat sebagai negara dengan kinerja terburuk di dunia dalam respon Covid-19 tahun ini.

Ekonomi terbesar ketiga Asia Tenggara itu mencatat hasil rata-rata 20.00 kasus selama lebih dari empat minggu.

"Ini bukan mencari-cari kesalahan, tetapi untuk meningkatkan penanganan kita terhadap pandemi Covid-19, sehingga memenangkan perang melawannya," tambahnya.

Menurut angka dari Our World Data yang diterbitkan 1 September, kasus baru Covid-19 di Malaysia per satu juta orang sekarang 572,43 dibandingkan Indonesia 37,40 Filipina 126,95, dan Myanmar 61,27.

Baca Juga: Sok-sokan Tolak Jutaan Dosis Vaksin Covid-19 Padahal Kondisi Korea Utara Benar-benar Terpuruk, Apa Alasan Korut Melakukannya?

Malaysia juga menduduki puncak angka kematian Covid-19 di kawasan Asia Tenggara dengan 8,48 per satu juta orang.

Vietnam berada di urutan kedua dengan 8,19 sementara kematian harian per satu juta orang di Indonesia adalah 2,36 menurut Our World Data.

"Pada laju infeksi dan kematian saat ini akan menembus angka 1,8 juta untuk total kumulatf kasus Covid-19 hari ini," kata Lim.

Malaysia bahkan bisa memecahkan angka dua juta total kumulatif kasus Covid-19 dan memecahkan 20.000 kematian akibat Covid-19 ketika hari Malaysia ke-58 pada (16/9/21).

Tanggapan pandemi pemerintah Malaysia dikritik habis-habisan.

Padahal dalam kondisi ini Malaysia tergolong negara yang kerap melakukan lockdown.

Meskipun lockdown berkepanjangan, kasus Covid-19 di negara itu juga tak kunjung turun.

Baca Juga: Hati-Hati!, Dunia Kembali Terancam Dengan Varian Baru Covid-19 Bernama Mu, Benarkah Varian Ini Bakal Lebih Berbahaya Dari Varian Delta, Ini Penjelasan Ilmuwan!

Kasus baru Malaysia dilaporkan terus naik, pada Kamis (2/9/21) kembali melewati angka 20.00 tepatnya 20.988 infeksi baru.

Negara bagian Selangor paling banyak dengan 2.073 infeksi sementara Sawarak dan Kedah masing masing 2.992 dan 2.444 kasus.

Kamudian Sabah melaporkan ada 2.329 infeksi baru dan johor 2.145 kasus harian.

Jumlah kasus Covid-19 harian baru di Malaysia telah bertahan dalam kisaran lima angka sejak 13 Juli lalu.

Melansir CNA, unit perawatan intensif (ICU) di seluruh negeri berjuang mengatasi masuknya pasien.

Artikel Terkait