Kisah Saudara Sekandung yang Ikut Berjuang Selama Perang Dunia Pertama, Ada yang Harus Lakukan Ini Agar Bisa Ikut Membela Negara, Selamatkah Mereka dari Perang Ini?

K. Tatik Wardayati

Penulis

Intisari-Online.com – Ada banyak saudara seperjuangan selama Perang Dunia Pertama karena bergabung secara sukarela.

Mereka bergabung sejak awal perang dan kemudian wajib militer yang diberlakukan mulai tahun 1916 dan seterusnya.

Tiga bersaudara dari Ilkley di West Yorkshire Inggris ini bergabung dengan pasukan Perang Dunia Pertama untuk membela negara mereka.

Mereka masing-masing memiliki pengalaman yang berbeda-beda di resimen yang berbeda pula.

Baca Juga: Inilah Lima Perang Termahal yang Dijalani oleh Amerika Serikat, Tidak Hanya Habiskan Miliaran Dolar Bahkan Ribuan Tentara Serahkan Nyawa Mereka

Mereka adalah Tom, Arnold, dan Arthur Dean, yang berasal dari keluarga besar dengan tujuh anak.

Arnold, yang tertua dari ketiganya, usianya 24 tahun ketika Perang Dunia dimulai.

Dia bergabung dengan West Yorkshire Territorials ke-5 dan kemudian menjadi Letnan. Dia selamat dari perang.

Arthur, ketika itu usianya 20 tahun, bergabung dengan West Riding Rifles dan pergi berperang di Eropa pada Juli 1915.

Baca Juga: Kisah Sniper Selamatkan Diri dengan Sembunyi di Dalam ‘Kuda’ yang Terbuat dari Bubur Kertas di Tanah Tak Berpenghuni untuk Mata-matai Gerakan Musuh Saat Perang Dunia I

Ia kemudian dipindahkan ke Batalyon ke-4, Resimen Yorkshire Timur.

Sayangnya, Arthur tewas dalam pertempuran pada tahun 1917, dan dimakamkan bersama dengan ribuan tentara lainnya di Croisilles Cemetery.

Arthur mendapatkan penghargaan Distinguished Conduct Medal atas perannya dalam pertempuran sengit di Terusan Yser dekat Ypres, di barat laut Belgia.

Sementara, Tom, yang terkecil, usianya baru 17 tahun ketika itu.

Dia adalah seorang sukarelawan dengan artileri teritorial lokal dan pergi ke Eropa untuk ikut b bergabung dalam perang pada tahun 1915, melansir dari Warhistoryonline.

Dia kemudian bergabung dengan Ilkley Battery dan selamat dari perang.

Selama Perang Dunia Pertama, perubahan nama menjadi hal biasa.

Para lelaki yang tidak mau dikirim ke garda depan, mengingat pembantaian massal yang sedang terjadi, atau mereka memiliki nama-nama yang mencurigakan dari keturunan Jerman namun masih ingin ikut berperang.

Dan inilah yang terjadi pada tiga bersaudara Steinthal ini.

Baca Juga: Setelah 103 Tahun ‘Terbaring’ di Dasar Laut, Kapal Selam Australia Sisa-sisa Perang Dunia I Akhirnya Ditemukan, Jadi Kuburan Perang Bagi Tiga Puluh Lima Awak Kapal di Dalamnya

Paul Cuthbert Steinthal mengubah nama keluargany amenjadi Petrie agar bisa memimpin Ilkley Battery of Royal Artillery.

Catatan menunjukkan bahwa dia adalah Komandan, tetapi sebelum mereka pergi ke garis depan dia diselidiki oleh pejabat militer yang menemukan nama aslinya, yang berasal dari keturunan Jerman, melansir Telegraph.

Mayor Petrie diizinkan untuk kembali ke posnya setelah penyelidikan dan melanjutkan untuk berperang dengan nama barunya.

Saudaranya Francis Eric Steinthal melakukan hal yang sama dengan mengambil nama Petrie sehingga dia bisa bertugas di Royal Fusiliers.

Baca Juga: Kisah Wilhelm Adalbert Hosenfeld, Orang Jerman yang Selamatkan ‘Pianis’ dari Kamp Konsentrasi dan Dihormati oleh Israel

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait