Di Kandahar - benteng tradisional Taliban - ribuan orang juga melambai-lambaikan bendera putih Taliban untuk merayakan apa yang disebut kelompok itu sebagai 'hari kemerdekaannya'.
Kini, bandara Kabul langsung dikelilingi oleh unit pasukan khusus Taliban yang mengenakan perlengkapan AS dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid memuji 'kemenangan' kelompok Islam itu atas pasukan barat.
"Ini adalah hari bersejarah dan momen bersejarah," kata Mujahid.
"Kami membebaskan negara kami dari kekuatan besar."
Selama 20 tahun terakhir, AS diketahui berkuasa di Afghanistan.
Selama itu juga, 2.356 militer AS tewas, ribuan orang terluka, dan sekitar 2,3 triliun Dolar AS dihabiskan.
Namun upaya dan segala kerja keras itu hancur ketika Taliban kembali berkuasa.
Banyak orang Amerika dan dunia frustrasi dengan penanganan Presiden Joe Biden atas perang Afghanistan.
Walau sang Presiden menyatakan segala keputusannya serta mengklaim evakuasi dari Kabul adalah 'keberhasilan yang luar biasa.'
Di tengah itu, mendadak pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk mengirim bantuan ekonomi ke Taliban.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada ABC Good Morning America bahwa AS bermaksud untuk terus mengirimkan kesehatan, makanan, dan bentuk bantuan kemanusiaan lainnya kepada rakyat Afghanistan.