Berhasil Membuat Jepang Lebih Makmur Daripada Para Penjajah Barat, Nyatanya Restorasi Meiji Tidak Akan Berhasil Tanpa 'Bapak Kapitalis Jepang' yang Berhasil Membangun Ekonomi Jepang Hingga Sekarang

May N

Penulis

Intisari-online.com -Ekonomi adalah aspek utama dalam pembangunan suatu negara.

Ekonomi menempatkan suatu negara dalam posisi negara maju, negara berkembang atau negara miskin.

Penanganan ekonomi yang salah bisa menyebabkan suatu negara kacau dan terseret dalam kemiskinan.

Sering kali ketika ekonomi berhasil dibangun maka negara tersebut bisa berdiri dengan baik.

Baca Juga: Indonesia Pernah Jadi Korban Kebiadabannya, Rupanya Korea Utara Singgung Kebutalan yang Dilakukan Negara Ini di Masa Lalu, Bahkan Sampai Memintanya Untuk Bertobat

Contohnya adalah Jepang.

Jepang adalah negara Asia yang menolak penjajahan bangsa Barat.

Imperialisme bangsa Barat mereka tolak dengan baik lewat pertahanan yang kokoh.

Sistem kekaisaran mereka masih bertahan sampai sekarang.

Baca Juga: BakIngatkanKorea SelatanpadaMasa Terburuknya, Aktor Ini Hanya BisaPasrah Kariernya Terancam Hancur Karena Kesalahan Kakek Buyutyang Bahkan Tidak Pernah Dia Temui

Imperialisme bangsa Barat mencoba menembus Jepang pada zaman Dinasti Edo, atau periode Keshogunan Tokugawa dari tahun 1603-1867.

Shogun terakhir dari Dinasti Edo adalah Ieyasu Tokugawa, yang berhasil meneruskan Keshogunan Tokugawa yang sudah berdiri 250 tahun.

Namun Keshogunan Tokugawa semakin lemah pada pertengahan abad ke-19.

Baca Juga: Temui Kehebatan Ieyasu Tokugawa, Salah Satu Raja dari 3 Pemersatu Jepang yang Berasal dari Keshogunan Tokugawa, Contek Pemerintahan Musuhnya yang Berbahaya

Saat itulah kemudian muncul pergerakan dua klan kuat yang bergabung di awal tahun 1868 untuk meraih kekuasaan.

Gerakan itu merupakan bagian dari 'restorasi imperial' yang dilakukan untuk Kaisar Meiji.

Rezim Tokugawa curiga dengan kedatangan bangsa asing dan semua pergerakan kolonialisme, sehingga mereka mengeluarkan para misionaris dan akhirnya melarang adanya agama Kristen di Jepang seluruhnya.

Kaisar Meiji adalah anak kedua dari Kaisar Komei, ia dinobatkan sebagai putra mahkota pada 1860 dan setelah kematian ayahnya pada 1867, ia dibesarkan untuk menjadi kaisar.

Baca Juga: Pantas Sangat Bengis saat Menjajah Bangsa Lain, Ternyata Jepang Memang Tak Pernah Merasakan Pedihnya Jadi Negara Jajahan, Sosok Inilah yang Sukses Bikin 'Penangkal'

Majunya Meiji menjadi kaisar bertepatan dengan berakhirnya Keshogunan Tokugawa dan pemulihan otoritas eksekutif kaisar agung di Jepang.

Awalnya di era Tokugawa, Shogun juga memegang pemerintahan yang cukup kuat.

Tidak seperti rezim Tokugawa yang curiga dengan kolonisasi, Kaisar Meiji mendukung kesadaran untuk kebutuhan modernisasi Jepang bersama datangnya negara-negara Barat.

Baca Juga: Inilah Peran Kaisar Jepang Hirohito dalam Perang Dunia 2, Hingga Akibatkan Jutaan Nyawa Melayang, Bahkan Anggap China Lebih Rendah daripada Binatang Ini

Akhirnya karena Kaisar Meiji-lah, berakhir sudah isolasi ekonomi dan budaya Jepang yang sudah berlangsung selama 250 tahun, dan Jepang memasuki era di mana mereka mengikuti budaya Barat.

Mengutip Britannica, sebagai kaisar, Meiji secara resmi memerintahkan bubarnya sistem feodalisme terutama dalam kepemilikan tanah (1871), pembentukan sistem sekolah baru (1872), adopsi sistem kabinet pemerintahan baru (1885), pengesahan Konstitusi Meiji (1889), dan pembukaan parlemen Jepang, Diet, pada 1890.

Kaisar Meiji berperan aktif dalam pelaksanaan Perang Sino-Jepang (1894-95) dan Perang Rusia-Jepang (1904-05).

Tahun 1910 ia menyatakan dekrit aneksasi Korea ke Jepang.

Baca Juga: Inilah Fakta-fakta Laksamana Yamamoto, Sang Arsitek di Balik Serangan Pearl Harbor saat Perang Dunia II, Salah Satunya Dia Kehilangan Jari Telunjuk dan Jari Tengah Tangan Kirinya

Bapak Kapitalis Jepang

Dibubarkannya sistem keshogunan dan feodalisme menempatkan ekonomi yang benar-benar baru bagi Jepang.

Keberhasilannya tidak lepas bagi salah satu pahlawan Jepang, Shishaku Shibusawa Eiichi.

Baca Juga: Polisi Fesyen, Tukang Pengawas Gaya 'Sosialis' di Korea Utara yang Pastikan Tidak Ada Anak Muda yang Bergaya Rambut 'Non Sosialis', Jins Ketat dan Anting-anting

Ia adalah pejabat pemerintah Jepang yang membantu menmbentuk reformasi yang membuat Restorasi Meiji berhasil.

Ia mendapat julukan Bapak Kapitalis Jepang, dan perusahaannya, Shibusawa Company, menjadi salah satu kartel finansial terbesar di Jepang, membantu membangun hubungan dekat antara pemerintah dan para pebisnis.

Shibusawa lahir di keluarga miskin, kedua orang tuanya hanyalah petani, tapi ia berhasil mendapatkan pendidikan yang baik.

Mengutip Britannica, ia bergabung dengan gerakan loyalis yang menuntut pengusiran semua warga asing dari Jepang.

Baca Juga: Lahir di Negara Kapitalis, Starbucks Justru Bikin Gerai Terbesar di Dunia di Negara Komunis

Kemampuannya begitu mumpuni ia kemudian menjadi anggota staf Tokugawa Yoshinobu dan ia diberi status samurai.

Yoshinobu sempat menjabat sebagai shogun di era Keshogunan Tokugawa, dan saat itulah Shibusawa diangkat menjadi anggota pemerintah pusat.

Saat itu ia mengganti ide pengusirannya, dan Januari 1867 ia menemani saudara laki-laki Yoshinobu dalam kunjungan ke Eropa.

Namun sekembalinya ia ke Jepang, ia mengetahui jika sistem shogun sudah digulingkan dan digantikan oleh pemerintahan kekaisaran mutlak di bawah kaisar Meiji.

Baca Juga: Bangunannya Dihancurkan, Gurunya Ditembak KKB Papua, Sekolah yang Jadi 'Senjata' Pak Harto Entaskan Kebodohan Ini Ternyata Pernah Antarkan Ekonom AS Raih Nobel Ekonomi

Tahun 1873, Shibusawa mengundurkan diri dari pemerintah sebagai hasil ketidaksepakatan dan menjadi presiden dari First National Bank atau saat ini bernama Daiichi Kangyo Bank di Jepang.

Tahun yang sama ia mendirikan perusahaan Oji Paper Manufacturing Company, dan 10 tahun kemudian ia memulai usaha Osaka Spinning Company.

Perusahaan ini berhasil membawa Shibusawa ke dalam posisi yang sangat dominan di industri Jepang.

Shibusawa juga terlibat dalam hampir semua perusahaan yang terlibat dalam perkembangan industri negara tersebut.

Baca Juga: Mimpi Terburuk Asia: Gagal Dilaksanakan Jepang, 'Gerakan 3A' dan 'Asia Timur Raya' Digaungkan Lagi Oleh Tiongkok, Pakar: Kayak Orang Kaya Baru

Termasuk di antaranya pembangunan jalan raya, perikanan, perusahaan percetakan dan perusahaan migas.

Jika Anda tertarik dengan kisah Shibusawa Eiichi, kisah tentangnya dibuat drama oleh saluran TV nasional Jepang, NHK.

Drama berjudul 'Seiten wo Tsuke' atau 'Reach Beyond The Blue Sky' yang dibintangi oleh Yoshizawa Ryo sebagai Shibusawa Eiichi tersebut ditayangkan di NHK Jepang setiap Minggu malam.

Artikel Terkait