Inilah Sir Charles Blagden, Ilmuwan yang Gemparkan Jagat Sains Lantaran Nekat 'Merebus Dirinya Hidup-hidup' Demi Pecahkan Teka-teki Ini

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Ilmuwan pertama yang memikirkan secara serius teka-teki ini adalah Sir Charles Blagden. Simak selengkapnya berikut ini.

Intisari-Online.com - Ke mana pun manusia melangkah, di sana ia selalu mempengaruhi suhu.

Namun, pengaruh manusia tidak berlaku dalam keadaan atau pegnaturan suhu yang dipaksakan, misalnya di dalam sauna.

Dalam ruangan sauna biasanya suhu sekitar 110C, jauh di atas titik didih air, tapi kenapa manusia tak menjadi daging rebusan matang?

Melansir Irish Time, ilmuwan pertama yang memikirkan secara serius teka-teki ini adalah Sir Charles Blagden.

Baca Juga: Siapa yang Lebih Bersalah? AS Diklaim Sudah Diberitahu Peringatan Eksperimen Virus Corona di Wuhan 2 Tahun Sebelum Wabah, Mengapa Hanya Diam?

Pada musim semi 1775, dia menciptakan eksperimen yang menggemparkan Royal Society di London.

Pada pertemuan yang terhormat itu, dia menceritakan eksperimennya 'merebus diri sendiri' dengan berada di sebuah ruangan dengan dinding dan langit-langit kayu di mana suhunya telah meningkat menjadi 126 C.

Dia menggambarkan bagaimana dia tetap berada di dalam ruangan selama 45 menit penuh dan steak mentah yang dibawanya matang dengan sempurna.

Baca Juga: Bentuk Unit 731 yang Penuh Eksperimen Kejam Bom Bakteri dan Virus pada Manusia, Kekaisaran Jepang pada 1945 Hampir Menjatuhkan Senjata Biologis di California

Sungguh mengejutkan para akademisi yang berkumpul bahwa nasib yang sama tidak menimpa Sir Charles.

Manusia dapat bertahan hidup hanya jika suhu tubuh internal mereka stabil sekitar 37C.

Tetapi suhu lapisan luar kulit dapat menyimpang dari angka ini cukup jauh.

Baca Juga: Sempat Jadi Kontroversi Penyebar Virus Corona, Ternyata 11 Bulan Sebelum Kasus Covid-19 Muncul, Laboratorium Wuhan Lakukan Eksperimen yang Dianggap Berbahaya Ini

Selain itu, seperti objek massa yang signifikan, tubuh manusia memiliki inersia termal, kapasitas untuk menyerap sejumlah panas sebelum suhu "tubuh dalam" mulai naik.

Jadi, untuk jangka waktu terbatas, suhu luar yang jauh di atas 37 C dapat ditoleransi.

Baca Juga: Orang Waras pun Didiagnosis Skizofrenia, Inilah Eksperimen Rosenhan, Saat Para Psikiater 'Kehilangan Muka' karena Berhasil Ditipu Mentah-mentah oleh Pasien Palsu

Namun, yang paling penting, ketika terkena panas yang ekstrem, tubuh mulai berkeringat deras.

Sedangkan di lingkungan yang sangat kering, penguapan yang cepat sangat efektif sebagai mekanisme pendinginan.

Memang terlihat bahwa jika air dilemparkan ke permukaan yang panas di sauna, ia menguap hampir seketika dan meningkatkan kelembaban secara signifikan; keringat dengan cepat kehilangan keefektifannya dan siapa pun di dalam akan merasakan peningkatan panas secara langsung.

Baca Juga: Romusha di Indonesia Bukan Apa-apa, Inilah Daftar Kekejaman Brutal Jepang dalam Perang Dunia II, dari Laboratorium Eksperimen Manusia hingga Kanibalisme

(*)

Artikel Terkait